SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rupiah (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, JOGJA–Tren pertumbuhan ekonomi DIY menjelang akhir tahun terus naik signifikan. Pertumbuhan ekonomi di wilayah ini secara kumulatif mencapai 5,5% dan sebagian besar masih ditopang oleh sektor pariwisata.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso, Selasa (3/12/2013) lalu. Arief mengatakan pertumbuhan ekonomi di DIY terus bergerak naik secara signifikan.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Di saat nasional melambat, kondisi [perekonomian] di DIY justru lebih cepat dari triwulan sebelumnya. Pertumbuhannya masih di atas nasional,” ujar Arief saat ditemui di STIE Widya Wiwaha.

Arief memaparkan, ada berbagai indikasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi DIY. Di antaranya yang terbesar adalah sektor pariwisata dan tertinggi ditopang oleh perhotelan. Tahun depan diprediksi pertumbuhan ekonomi DIY akan lebih tinggi dari triwulan ketiga ini.

“Tapi harapan saya, tahun depan pertumbuhan ekonomi DIY dapat sejalan dengan pertumbuhan nasional. Sejalan juga dengan masalah perkreditannya,” imbuh Arief.

Melambatnya pertumbuhan pembiayaan masih akan mewarnai pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2013. Kondisi pembiayaan akan semakin kembali normal nantinya saat memasuki 2014. Arief mengatakan, diharapkan pertumbuhan kredit dapat kembali menjadi 20%. “Apabila pertumbuhan kredit dapat kembali ke 20 persen, pertumbuhan ekonomi DIY di tahun depan nantinya dapat sejalan dengan pertumbuhan nasional,” tandasnya.

Asisten Direktur KPBI DIY Djoko Raharto menambahkan, sampai saat ini tren pertumbuhan ekonomi DIY menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Pertumbuhannya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Data yang disampaikan KPBI DIY mengungkapkan pertumbuhan pada triwulan pertama mencapai 5,06%. Pada triwulan kedua mengalami kenaikan menjadi 5,71%. “Pada triwulan ketiga pertumbuhannya mencapai 5,93 persen dengan pertumbuhan akumulatif  mencapai 5,55 persen,” imbuh Djoko.

Djoko juga optimistis memaparkan pada triwulan berikutnya pertumbuhan ekonomi DIY dapat lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Cairnya dana keistimewaan akan berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi kota wisata ini. “Ada guyuran dana keistimewaan pada triwulan empat ini sehingga kami optimistis pertumbuhan ekonomi DIY dapat lebih tinggi,” tandas Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya