SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, SLEMAN – Komandan Resort Militer 072/Pamungkas Brigjen TNI MS Fadillah menginstruksikan penghapusan segala bentuk simbol-simbol yang berbau paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Danrem juga meminta sejumlah pihak tidak membesar-besarkan sebuah propaganda yang mampu menumbuhkan ISIS di lingkungan masyarakat.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Kemarin saya dengar di Bantul ada sebuah graviti ISI, namun pada akhir tulisan ditambahi huruf S sehingga menjadi ISIS. Tolonglah, ada kesadaran agar ini tidak menjadi propaganda yang menjadikan ISIS jadi lebih dikenal,” ujar Danrem usai melakukan kunjungan sekaligus peresmian Masjid Al Iman di Markas Komando Yonif  403 Wirasada Pratista, Sleman, Jumat (8/8/2014).

Dia menyadari ada propaganda ISIS sudah masuk pada sebagian lapisan masyarakat. Lebih lanjut, Fadillah menyatakan, TNI tidak ingin kecolongan untuk kedua kali dengan gerakan bawah yang selama ini dibangun ISIS.

“ISIS selama ini melakukan gerakan bawah tanah. Tapi setelah ini tidak ada ruang lagi bagi paham itu untuk lebih berkembang. Semua sudah melarang, ormas Islam sudah melarang. Bahkan pemerintah sudah menetapkan ISIS harus ditiadakan,” tandasnya.

Terpisah Dandim 0734 Yogyakarta Letkol Arh. Anantawira juga menyatakan simbol-simbol ISIS harus diberangus agar gerakan bawah tanah paham itu tidak berjalan.

“Kalau ada bendera-bendera ISIS berkibar di sekitar lingkungan kita, langsung sobek karena itu ancaman buat negara,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya