SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Sejumlah desa wisata di Sleman diminta untuk mandiri dan jangan asal menggaungkan nama desa wisatanya jika tidak memiliki keunikan. Guna mencapai kemandirian itu pemerintah sudah menggelontorkan anggaran untuk desa wisata.

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi menjelaskan di Sleman sudah ada 12 desa wisata yang sudah mampu mandiri setelah sebelumnya hanya 10 desa yang mandiri. Sedang sejumlah desa yang lainnya masih dalam tahap tumbuh kembang.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Mandiri dalam arti pemasarannya, manajemennya, serta dalam pergelaran event budayanya,” ujar dia, Kamis (6/6/2013).

Ia menambahkan untuk menjadi desa wisata harus mempunyai keunikan yang tidak dimiliki desa lainnya. Ada tiga syarat untuk menjadikan desa wisata, yakni mempunyai lembaga, keunikan atraksi budaya serta sudah dikunjungi wisatawan. Keunikan bisa dari sisi unsur alam, budaya, ekonomi produktif dan heritage.

Tahun ini, kata dia, Sleman menargetkan sebanyak 15 desa bisa menjadi desa wisata mandiri. Melalui pendampingan kepariwisataan, kata dia, ia optimis semakin banyak desa yang layak dikunjungi wisatawan. Sejumlah desa wisata yang sudah mandiri seperti Tanjung, Brayut (Ngaglik), Pulesari (Turi), Desa Petingsari (Cangkringan), Grogol (Seyegan).

Evi menambahkan desa wisata di Sleman pada tahun 2012 dan 2013 mendapatkan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata. Pada 2012 16 desa wisata yang mendapatkan.
Sedangkan pada 2013 terdapat 3 desa memperoleh Rp75 juta dan 10 desa masing-masing mendapatkan Rp100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya