SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, KULONPROGO–Rencana revitalisasi pasar tradisional melalui koperasi untuk Pasar Watu Ombo di Desa Salamrejo segera dilakukan.

Program tersebut merupakan program yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk pengembangan pasar.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Gangsar Sentolo Harowi Muhyati mengatakan, KUD ini ditunjuk sebagai penerima program melalui anggaran tahap kedua. Penetapan tersebut telah ditetapkan melalui SK Deputi Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha No.291/Kep/Dep.4/IX/2014.

“Dalam waktu dekat Pasar Watu Ombo akan segera direvitalisasi dengan menambah sarana usaha,” ujar Harowi kepada wartawan, Selasa (4/11/2014).

Harowi mengatakan, sebelumnya sosialisasi rencana pengembangan pasar telah dilakukan bersama pihak Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk merevitalisasi pasar tersebut, dana yang diterima sebesar Rp900 juta.

Menurut dia, dana tersebut hanya digunakan untuk pembangunan fisik berupa 20 unit kios, dua unit los dan dua unit toilet. “Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara swakelola dan jangka waktu pelaksanaan selambat-lambatnya 90 hari,” jelas Harowi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulonprogo Sri Hermintarti mengatakan, program revitalisasi pasar tradisional merupakan program strategis dan prioritas nasional.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, tujuan dari program itu adalah memberdayakan koperasi, meningkatkan sarana usaha bagi pedagang anggota koperasi dan meningkatkan kenyamanan berbelanja.

“Harapannya pasar itu akan terkesan bersih, nyaman, tidak kumuh, tidak bau dan tidak becek. Selain itu, tujuan penting dari program tersebut adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Hermin.

Hermin juga mengharapkan agar para pedagang di Pasar Watu Ombo juga dapat meningkatkan diri. Dia mengatakan, peningkatan itu tidak hanya dalam jumlah dan jenis barang dagangannya saja, tetapi juga frekuensi serta lama berjualan.

“Kami juga berharap agar koperasi juga dapat membuka pelayanan simpan pinjam di Pasar Watu Ombo, sehingga kebutuhan pinjaman modal usaha para pedagang dapat dicukupi dari koperasi dan pedagang akan terbebas dari rentenir,” imbuh Hermin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya