SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X diiringi sejumlah pegawai saat memasuki area komplek FK UGM, Selasa (14/2/2017) siang. (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Kisah inspiratif mengenai kesederhanan Sultan

Harianjogja.com, JOGJA — Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X membuat terkejut banyak orang yang hadir di Insektarium Sekip usai melakukan pemantauan terhadap perkembangan nyamuk aedes aegypti, Selasa (14/2/2017) siang. Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu tiba-tiba memutuskan untuk jalan kaki menuju tempat berlangsungnya acara selanjutnya yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Jarak antara Insektarium Sekip dengan FK UGM sebenarnya juga tidak terpaut jauh, kurang lebih hanya 500 meter. Tapi dengan kondisi waktu di siang hari mendekati pukul 12.00 WIB dan posisi matahari tepat di atas kepala, jalan kaki sejauh itu jelas membuat baju basah kuyup oleh keringat. Cuaca saat itu pun kebetulan begitu panas.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Begitu acara pemantauan perkembangan nyamuk ber-Wolbachia itu selesai, seperti biasa Sultan dicegat oleh awak media untuk disodori beragam sejumlah pertanyaaan. Sementara di depan kantor insektarium, mobil Toyota Camry warna hitam mengkilap sudah dipersiapkan untuk Sultan. Seperti biasanya mobil sedan mewah bernopol AB 1 itu selalu mengantarkan figur nomor satu di DIY tersebut dalam aktivitas kunjungan kedinasan. Sedan mewah sudah disiapkan 15 menit sebelum Sultan mengakhiri kegiatan di tempat itu. Tak hanya sedan Camry, masih banyak mobil-mobil keluaran terbaru dalam berbagai tipe milik tamu lainnya yang turut hadir di acara itu. Dari model sedan hingga SUV semuanya ada.

Sekuriti kampus UGM pun juga sudah bersiap untuk mengatur jalan agar mobil yang membawa Sultan bisa mulus melaju menuju FK UGM. Pintu mobil juga sudah terbuka menyambut sang raja untuk segera masuk ke dalam.
Namun mendadak Sultan bertanya.

“Fakultas Kedokteran kuwi lak mung lor kono kuwi tho. Cedhak banget kuwi, ayo mlaku wae [Fakultas Kedoktran hanya di utara . Dekat sekali, ayo jalan saja],” ujar Sultan.

Tanpa menunggu jawaban, Sultan pun langsung melangkah menyusuri Jalan Podokarpus menuju araah utara. Mau enggak mau, sejumlah tamu yang akan mengantarkan Sultan ke FK UGM pun harus ikut jalan kaki. Termasuk Rektor UGM Dwi Karnawati yang belum sempat menghela napas karena dia datang terlambat di acara itu. Sultan sudah selesai acara, Dwikorita baru datang baru datang.

Melihat Sultan yang menerjang aspal panas, pegawai di Insektarium Sekip bergegas mencarikan payung agar sang raja tidak kepananasan. Kira-kira Sultan sudah berjalan sejauh 20 meter payung disusulkan. Tapi Sultan menolak untuk dipayungi.

Kontan saja, perjalanan Sultan menuju FK UGM ini menyita perhatian banyak orang. Apalagi rute menuju FK UGM melewati area RSUP dr. Sardjito yang ramai. Langkah jalannya cukup cepat sehingga membuat para tamu yang mengiringinya harus bisa mengimbangi kecepatan langkahnya. Begitu memasuki komplek FK UGM suasana agak sejuk karena banyak pohon rindang sehingga menghalangi pancaran panas matahari menerpa kulit. Tinggal beberapa meter menuju tempat acara Sultan tidak mengurangi kecepatan langkah. Tapi dari wajahnya terlihat mengkilap oleh cucuran keringat akibat perjalanan setengah kilometer yang baru saja dia lalui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya