Jogja
Selasa, 18 Desember 2012 - 11:23 WIB

Data Jamkesmas Bantul Amburadul

Redaksi Solopos.com  /  Galih Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Susana pembagian kartu jamkesmas di Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan Bantul, Selasa (18/12) (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Susana pembagian kartu jamkesmas di Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan Bantul, Selasa (18/12) (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

BANTUL—Pembagian Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Bantul Selasa (18/12) diwarnai protes warga. Pasalnya banyak warga miskin yang justru tidak memperoleh kartu tersebut.

Advertisement

Kepala Dukuh Plumbon, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Aris Purnomo menyatakan, pihaknya menerima protes dari warga lantaran banyak yang tidak memperoleh kartu. Menurut dia hal itu terjadi karena kartu yang turun dari pusat itu menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Padahal terkait pendataan jamkesmas pihaknya sudah menyerahkannya beberapa bulan lalu, bahkan setiap tahun memperbaharui data warga miskin.

“Ini benar-benar amburadul, mengapa data yang digunakan malah BPS yang sama sekali tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Misalnya warga saya namanya Suroto RT 13 Plumbon, dia termasuk kategori warga miskin asli dan harus cuci darah seminggu sekali, malah tidak dapat. Ada orang mengontrak bukan warga asli dan punya usaha malah terdaftar,” ungkap Aris kepada Harian Jogja, Selasa (18/12).

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dukuh Tegaltandan, Rusmiyati, hampir setiap RT di pedukuhannya terdapat tujuh hingga 10 warga asing yang terdaftar. Namun belasan warga asli miskin justru tidak terdaftar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif