SOLOPOS.COM - PETUALANG—Petualang sepeda, Decky, 22, (kiri) bersama Wabup Gunungkidul, Immawan Wahyudi (tengah), berfoto di klantor Pemkab Gunungkidul, Selasa (13/3) (JIBI/HARIAN JOGJA/KURNIYANTO)

PETUALANG—Petualang sepeda, Decky, 22, (kiri) bersama Wabup Gunungkidul, Immawan Wahyudi (tengah), berfoto di klantor Pemkab Gunungkidul, Selasa (13/3) (JIBI/HARIAN JOGJA/KURNIYANTO)

Dengan menggenjot sepeda butut Fongers yang berusia hampir setengah abad, Decky Riska Saputra, 20, mendatangi kantor Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Selasa (12/3). Pemuda asal Provinsi Jambi itu mengaku telah menempuh ribuan kilometer menuju Jawa.

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Dia ingin bertemu dengan Bupati Gunungkidul Badingah setelah sebelumnya singgah di Kota Jogja.

“Di sini pantainya bagus-bagus, sekalian ingin mampir ketemu Bupati untuk meminta tulisan kenang-kenangan,” katanya mengawali perbincangan dengan Harian Jogja sebelum menemui Badingah.

Decky memulai penggembaraanya dari Jambi menggunakan sepeda pada Desember 2011. Tujuan akhirnya adalah Pulau Bali. Lulusan MAN Jambi itu ingin mempelajari budaya Nusantara, sekalian menambah saudara. Dia juga terinspirasi temannya. “Dengan sepeda yang saya pakai ini, teman saya juga menempuh perjalanan ke luar pulau sampai Makassar,” ujarnya.

Keinginan pemuda itu sempat ditolak orangtuanya yang takut anaknya tertimpa musibah di jalan. Namun, Decky akhirnya diizinkan untuk berpetualang. “Setelah saya yakinkan mereka kasih izin,” ucapnya.

Dengan bermodal uang Rp200.000 dari hasil menjual bodi Vespa miliknya, Decky akhirnya meningalkan rumah. Berbagai kenangan pahit selama perjalanan telah dilaluinya termasuk diusir polisi di Palembang. “Saya sempat dikira teroris, tas saya sempat digeledah karena dikira dibawa bom. Sesudah itu saya disuruh tidur di Polsek yang berjarak puluhan kilometer,” ungkapnya.

Dalam perjalanan, Decky sempat kesulitan mencari makan lantaran uang yang ia bawa jumlahnya tidak seberapa. Bahkan dia terpaksa meminta penjual warteg untuk mengurangi harga makanan yang ia beli.

“Belakangan justru penjual mengasihani saya untuk tidak membayar sama sekali. Mereka bilang uangnya buat bekal saya saja dalam perjalanan,” lanjutnya.

Perbincangan kisah Decky terpaksa terhenti. Salah satu staf Bupati Badingah mempersilakan dirinya masuk ruangan. Akan tetapi, Bupati Badingah tidak dapat menemuinya karena ada urusan dinas.

Decky bertemu dengan Wakil Bupati Gunungkidul, Imawan Wahyudi dan langsung menceritakan perjalanannya dari Jambi hingga sampai Gunungkidul. “Pemuda memang harus memiliki banyak pengalaman,” sahut Immawan.

Setelah bercengkerama panjang lebar, Imawan menuliskan untaian kalimat di buku catatan Decky sebagai tanda pemuda itu telah singgah di Gunungkidul. “Setiap saya keliling ke kota-kota saya mencoba untuk meminta orang-orang menuliskan catatan ke buku saya,” ujarnya.

Decky kemuadian foto bersama dan melanjutkan pemgembaraannya. “Rencana awal cuma mau ke Bali, tapi kalau memang waktu cukup mungkin saya akan menambah rute perjalanan lagi,” pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya