SOLOPOS.COM - Ilustrasi bandara (Dok/JIBI)

DED NYIA masih disusun oleh tim khusus yang berada di Kantor Pusat

Harianjogja.com, KULONPROGO-Detail engineering design (DED) New Yogyakarta International Airport (NYIA) hingga kini masih belum selesai disusun. Hal itu menyusul belum rampungnya urusan terkait dengan pembebasan lahan dan perkara konsinyasi.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Juru Bicara Proyek NYIA PT AP I Kolonel Pnb Agus Pandu Purnama mengatakan, DED NYIA masih disusun oleh tim khusus yang berada di Kantor Pusat. Sementara, tim yang bertanggung jawab di lapangan hingga kini tetap mengerjakan semua program sesuai jadwal. Terlebih tahun ini memang seharusnya sudah memasuki tahun pembangunan infrastuktur. “Karena jadwal pengerjaan fisik NYIA memasuki masa percepatan,” katanya, Minggu (11/2/2018).

Belum selesainya penyusunan DED, kata dia bukan alasan terhambatnya pekerjaan. Oleh karena itu, PT AP I memilih fokus menyelesaikan beragam persoalan yang membelit proses pembebasan lahan dan konsinyasi.

Seperti diketahui, hingga kini masih ada beberapa bidang tanah memang belum tuntas dibebaskan dan menunggu proses penyelesaian konsinyasi dana ganti rugi di Pengadilan Negeri (PN) Wates. Selain itu, pembersihan lahan (land clearing) pun terus dilakukan pada lahan yang sudah kosong dari hunian warga.

Agus mengklaim tahapan land clearing sudah mencapai 85,8% atau sekitar 500 hektare. Ia berharap pembebasan lahan dan land clearing bisa selesai pada akhir bulan ini. “Tunggu ini [pembebasan lahan] klir semua. Konsinyasi dan land clearing selesaikan dulu. Yang lainnya sambil jalan,” ucap Pandu.

Dari sisi tahapan pembangunan fisik, pekerjaan saat ini masih berkutat pada proses gali-timbun (cut and fill), pemadatan dan perataan tanah lahan untuk landasan pacu sepanjang sekitar 3,2 kilometer dan lebar 45 meter. Setelah airside selesai, proyek dilanjutkan dengan menyentuh sisi darat (landside) berupa bangunan terminal, perkantoran, dan lainnya.

Disinggung soal masih adanya warga yang menolak proyek NYIA, tim sepakat untuk melakukan pendekatan persuasif kepada warga yang masih menolak menyerahkan lahannya untuk proyek ini. “Yang jelas, PT AP I berharap tidak melakukan perpanjangan dokumen Izin Penetapan Lokasi (IPL) sebelum jatuh tempo.”

Salah satu warga penolak NYIA yang tergabung dalam Paguyuban Warga Penolak Penggusuran Kulonprogo (PWPP-KP), Sofyan mengatakan tidak begitu ingin tahu dan peduli dengan tahapan proyek NYIA.

Meski begitu dia menegaskan bahwa warga tidak akan terpengaruh oleh segala bujuk rayu AP I, atau pendekatan yang dilakukan baik dalam bentuk persuasif maupun kekerasan sekalipun. “Penolakan ini murni dari hati nurani kami. Tidak bisa dirayu dengan cara apapun.” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya