Jogja
Senin, 20 April 2015 - 11:40 WIB

DEMAM BATU AKIK : Apa yang Membuat Akik Mahal?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Black Opal Rp1 miliar dipamerkan di Tegal, Rabu (15/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Demam batu akik, ada sejumlah faktor yang mengakibatkan batu alam tersebut bernilai tinggi.

Harianjogja.com, JOGJA—Batu akik beragam jenis mulai dari bacan, fire opal hingga giok tengah
digandrungi berbagai kalangan masyarakat. Para pecinta batu itu memburu akik hingga ke pelosok daerah.

Advertisement

Bahkan, mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan batu akik. Belum lama ini, nisan maestro seni tari almarhum Bagong Kussudiardjo yang mengandung batu akik dicongkel dan dicuri oleh orang tak dikenal. Belum lagi seorang siswa Sekolah Dasar (SD) harus meregang nyawa setelah tersambar kereta api (KA) gara-gara mencari batu akik di bantaran rel. (Baca Juga : DEMAM BATU AKIK : Nisan Makam Ayah Butet Dicuri untuk Akik)

Fenomena demam batu akik yang melanda berbagai lapisan masyarakat ini tak luput dari perhatian Ketua Komunitas Pecinta Batu Akik Mataram Gemstone, Dwi Suyono. Menurut dia, fenomena tersebut terjadi lantaran wawasan maupun pengetahuan terkait nilai jual batu akik masih minim. Imbasnya, para penggila batu akik menghalalkan segala cara untuk mendapatkan batu akik. (Baca Juga : DEMAM AKIK : Duh, Batu Makam Seniman Dicuri)

“Tidak ada batu akik di pinggir rel. Jadi perlu edukasi secara komprehensif kepada masyarakat tentang batu akik. Di setiap pameran batu akik, saya selalu memberikan pemahaman mengenai batu akik kepada masyarakat,” katanya saat ditemui di Bantul, Kamis (16/4/2015).

Advertisement

Proses edukasi tentang batu akik kepada masyarakat harus dilakukan berbagai pihak seperti guru, ulama maupun pedagang atau kolektor batu akik. (Baca Juga : Cari Batu Akik, Bocah Tewas Tersambar Kereta Api Logawa)

Menurut dia, fenomena batu akik berbeda dengan tanaman hias anthurium atau ikan louhan yang juga booming beberapa tahun lalu. Terdapat perbedaan khusus fenomena batu akik dibandingkan dengan tanaman hias anthurium atau ikan louhan.

Pertama, batu akik tidak dapat dibudidayakan atau diternakkan. Artinya, jumlah batu akik sangat terbatas. Semakin langka maka harga jual batu akik semakin tinggi. Kedua, ditemukan jenis-jenis baru batu akik di setiap daerah yang mempunyai ciri khas. Misalnya, batu akik jenis red borneo asal Kalimantan dan red baron asal Pacitan, Jawa Timur.

Advertisement

“Dahulu batu akik asal Kalimantan hanya jenis kecubung sekarang muncul red borneo. Setiap batu akik mempunyai ciri khas yang menjadi nilai jualnya,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif