Jogja
Senin, 9 Desember 2013 - 17:51 WIB

DEMAM BERDARAH : 2013 Kecamatan Mlati Tertinggi Kasus DBD

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk Aedes Aegypti (zohealth.com)

Harianjogja.com, SLEMANKenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sleman naik hingga tiga kali lipat pada tahun ini. Prosedur KLB pun kembali diterapkan di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan dari data Dinkes Sleman, kasus DBD tahun ini mencapai 679 penderita dengan tiga orang meninggal dunia.

Advertisement

Jumlah itu naik dari 236 kasus pada tahun lalu. Kematian akibat DBD tersebut terjadi pada awal tahun dengan dua orang meninggal dunia dan satu orang pada Oktober 2013.

Kasus DBD terbanyak ada di Kecamatan Mlati yang mencapai 125 kasus, Kecamatan Gamping 119 kasus, Godean 105 kasus dan Kecamatan Depok 82 kasus.

Masih ada di Kecamatan Kalasan mencapai 64 kasus DBD, Ngaglik 46 kasus, Berbah 34 kasus dan Sleman 28 kasus.

Advertisement

“Kenaikan kasus DBD ini bukan hanya terjadi di Sleman saja namun hampir di seluruh wilayah DIY. Hal itu karena peningkatan kasus dipicu oleh iklim yang kondusif untuk penyebaran nyamuk aides aigepty yang membawa virus DBD,” jelas Mafilindati.

Camat Mlati, Anggoro Aji Sunaryono mengaku dilokasinya memang banyak laporan kasus DBD. Untuk itu pihaknya akan menggerakan warga untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan.

“Khususnya menggerakkan warga untuk menjaga kebersihan yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk. Upaya operasi jentik akan kami giatkan kembali,” kata Anggoro.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif