Jogja
Rabu, 11 Februari 2015 - 16:20 WIB

DEMAM BERDARAH BANTUL : 2 Warga Bantul Diduga Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengasapan untuk memberantas chikungunya.(JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Demam berdarah Bantul di awal tahun ini menewaskan dua warga.

Harianjogja.com, BANTUL- Dua warga Bantul diduga tewas akibat demam berdarah dengue (DBD). Kejadian DBD awal tahun ini meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Advertisement

Kepala Seksi Surveilance Dinas Kesehatan Bantul Widayati menyatakan, dua orang yang diduga meninggal akibat DBD itu merupakan warga Jetis dan Pandak. Dua pasien itu mulanya menderita demam tinggi dan gejala-gejala mirip DBD.

“Namun untuk menegakkan diagnosa apakah pasien benar meninggal karena DBD masih diselidiki. Karena banyak penyakit mirip DBD,” jelas Widayati Selasa (10/2/2015).

Advertisement

“Namun untuk menegakkan diagnosa apakah pasien benar meninggal karena DBD masih diselidiki. Karena banyak penyakit mirip DBD,” jelas Widayati Selasa (10/2/2015).

Kasus DBD sepanjang Januari hingga Februari tercatat sekitar180 pasien. Jumlah tersebut menurut Wida meningkat pesat dibanding periode yang sama tahun lalu. Kendati ia mengaku lupa berapa persisnya jumlah kasus DBD periode sebelumnya.

Faktor musim hujan ditengarai ikut memicu meningkatnya DBD karena memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak di genangan air. “Kenyataannya memang naik tajam sekarang ini,” jelasnya lagi.

Advertisement

Lembaganya kini menggencarkan sosialisasi penanganan DBD ke berbagai puskesmas dan rumah sakit melalui surat edaran. Kendati meningkat tajam, Maya mengklaim hingga saat ini, belum ada laporan dari puskesmas maupun RS yang kehabisan tempat rawat inap.

“Sementara masih bisa ditampung di RS dan puskesmas,” klaim Maya.

Demikian pula dengan ketersediaan obat-obatan bagi pasien DBD ia menjamin masih tersedia. Ihwal dua pasien yang diduga tewas karena DBD saat ini masih diselidiki oleh tim dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito.

Advertisement

Cuek
Sementara itu, Asisten Sekda Bantul Bidang Ekonomi dan Pembangunan Suyoto terlihat cuek saat mendapat laporan peningkatan kasus demam berdarah yang terjadi di wilayah tempatnya bertugas.

Pantauan media ini pada Selasa (10/2/2015) siang di pintu keluar bagian belakang DPRD Bantul, Kasi Surveilance Dinas Kesehatan Bantul Widayati sempat melaporkan secara lisan ke Suyoto ihwal peningkatan demam berdarah.

“Demam berdarah banyak sekali lo pak,” kata Widayati.

Advertisement

Namun Suyoto tidak banyak merespon informasi tak mengenakan itu.

“Iya to,” tutur Suyoto saat mendengar laporan kasus DBD sambil tersenyum dan berlalu pergi. Ia terlihat sibuk menggunakan gadget yang ia bawa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif