Harianjogja.com, KULONPROGO-Kasus penyakit demam (DB)berdarah di Kulonprogo menunjukkan frekuensi yang mulai mengkhawatirkan.
Dinas Kesehatan Kulonprogo mencatat sepanjang 2013 ini ada 114 warga yang terjangkit penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegeppty itu.
Kasus tersebut meningkat 100% dibandingkan dengan yang terjadi sebelumnya. Pada 2012 lalu, Dinkes hanya mendapati 50 warga yang positif terserang DB.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kulonprogo, Slamet Riyanto mengatakan kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Wates. Di wilayah itu dinas menemukan ada 22 warga yang positif DB. Kecamatan Nanggulan menempati urutan kedua sebagai daerah rawan DB dengan 19 kasus.
Slamet menjelaskan tingginya kasus DB ini dipengaruhi faktor cuaca, perubahan iklim dan siklus lima tahunan. Tidak hanya itu tingginya mobilitas masyarakat juga menjadi pemicu terus berkembangnya penyebaran penyakit ini.
Dia memprediksi pada 2014 nanti kasus ini akan terus meningkat seiring makin tingginya curah hujan yang terjadi. “Menyikapi kondisi ini kami mengimbau masyarakat agar waspada dan senantiasa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara serentak,” ujarnya kepada wartawan, Senin (2/12/2013).
Selain mengimbau agar warga melakukan PSN, dia berharap warga selalu aktif berkoordinasi dengan unit kesehatan terdekat untuk mencegah terjadinya wabah.