Demam berdarah di DIY selama sebulan terakhir berjumlah 316 kasus dan lima warga meninggal.
Harianjogja.com, JOGJA-Penyakit demam berdarah atau DBD telah merenggut lima nyawa warga DIY dalam waktu sebulan terakhir tahun ini
Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam
Dinas Kesehatan DIY mencatat, selama kurun 1 Januari-3 Februari sudah ada 316 kasus DBD di DIY. Angka itu terdiri dari Kabupaten Bantul 115 kasus (2 di antaranya meninggal dunia); Kabupaten Gunungkidul 85 kasus (Seorang meninggal dunia); Kota Jogja 52 kasus (seorang meninggal dunia); Kabupaten Sleman 54 kasus (seorang meninggal dunia); dan Kabupaten Kulonprogo 10 kasus.
“Lima korban meninggal akibat penanganan medis yang terlambat,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie, Selasa (3/2/2015).
Daryanto mengatakan untuk menekan jumlah kasus DBD lebih banyak lagi, pihaknya menggencarkan sosialisasi antisipasi dan penanganan DBD melalui berbagai media. Menyediakan fasilitas Rapid Diagnosis Test (RDT) DBD di semua instansi layanan kesehatan, dan Kader Distric Surveillance Officer juga diterjunkan ke tengah masyarakat.
“Sehingga pasien demam dengan gejala DBD bisa segera dideteksi. Jangan sampai ada kasus DBD yang terlambat ditangani,” ucap Daryanto.