SOLOPOS.COM - Pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Madiun, Kamis (21/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Demam berdarah Gunungkidul, fogging bukan cara yang efektif.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Dinas kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengatakan kasus Demam Berdarag Dengue (DBD) di Gunungkidul masih cukup tinggi pada tahun ini. Adapun selama ini masyarakat menduga pemberantasan nyamuk dapat dilakukan hanya dengan melakukan fogging, bahkan beberapa warga memaksakan diri melakukan pengasapan sendiri.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Dinkes Gunungkidul, Sumitro mengatakan bahwa tindak fogging tak dapat menyelesaikan masalah penyebaran kasus DBD di Gunungkidul. Hal tersebut dijelaskannya bahwa pemerintah Kabupaten bukannya tak memiliki biaya untuk melakukan pengasapan di sejumlah daerah yang endemis DBD, namun pihaknya memilih agar masyarakat lebih memerhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan.

“Sementara ketika sudah dilakukan pengasapan, tapi jentik yang berkembang biak di tempayan atau di bak mandi masih ada, dalam waktu singkat akan menjadi nyamuk,” kata dia akhir pekan lalu.

Bahkan, saat ini di Gunungkidul jenis insectisida yang biasa digunakan sebagai bahan untuk pengasapan (foggiog) disebut Malathion sudah tak mempan untuk membunuh nyamuk. insectisida tersebut justru mengebalkan nyamuk dan membuat nyamuk tetap hidup. Saat ini Gunungkidul membutuhkan insectisida penumpas nyamuk lain dan harganya jauh lebih mahal. Namun, jika obat tersebut dipergunakan dalam jangka waktu yang sering dalam fogging, maka dapat diapstikan nyamuk akan kebal kembali.

“Di beberapa daerah masih ada yang bisa, namun di Gunungkidul nyamuk dapat tetap hidup dengan malathion,” kata dia.

Untuk itu, pihaknya terus menggulirkan himbauan untuk melakukan gerakan 3M di lingkungan rumah maupun lokasi bekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya