SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti penyebar demam berdarah dengue. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Gunungkidul jumlah pasien terus bertambah.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) makin mewabah di Gunungkidul. Setiap bulan korban terus bertambah, hingga Juli tahun ini tercatat 719 kasus penyakit DBD menyerang warga Gunungkidul.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Sumitro mengatakan kasus DBD di Gunungkidul masih cukup tinggi. Ia menjelaskan tingginya kasus DBD berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat. Semakin tingginya kasus maka tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dapat dikatakan masih rendah.Sedangkan semakin rendahnya kasus menunjukkan angka kesadaran masyarakat telah tinggi.

Faktanya, di Gunungkidul kasus DBD masih tinggi. Oleh karena itu pihaknya terus berupaya untuk menekan tingginya kasus DBD saat ini.
Sumitro menilai bahwa tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan salah satu upaya sederhana efektif yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

“Cukup sederhana, masyarakat hanya perlu rajin mebersihkan tempat-tempat favorit hidup si Nyamuk. Paling tidak satu minggu sekali,” kata dia, Rabu (3/8/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya