Jogja
Sabtu, 10 September 2016 - 07:20 WIB

DEMAM BERDARAH JOGJA : 7 Nyawa Melayang. KLB Tak Dikeluarkan, Mengapa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi fogging atau pengasapan untuk memutus daur hidup nyamuk (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Demam berdarah Jogja, ada tujuh orang meninggal.

Harianjogja.com, JOGJA — Penyakit demam berdarah dengue telah merenggut tujuh nyawa di Kota Jogja hingga awal September tahun ini. Masyarakat diimbau untuk waspada dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Advertisement

Terkait tingginya jumlah pasien yang meninggal dibanding tahun lalu, Walikota Jogja, Haryadi Suyuti  mengaku enggan mengeluarkan status kejadian luar biasa (KLB). Karena, menurut dia, KLB menimbulkan kepanikan kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini mengatakan, status KLB atau tidak, antisipasi demam berdarah harus seperti KLB. Pihaknya sudah mengeluarkan dua kali surat edaran yang ditujukan kepada camat dan puskesmas di semua kecamatan.

“Dibutuhkan peran serta masyarakat untuk menjaga perilaku hidup bersih dan sehat,” kata dia.

Advertisement

Fita mengatakan upaya mengantisipasi merebaknya demam berdrah sejauh ini sudah dilakukan melalui sosialisasi, pemberantasan sarang nyamuk, pemantauan setiap saat ke puskesmas-puskesmas, sampai kerjasama pelepasan nyamuk aedes aegepty ber-wolbachia di wilayah Tegalrejo dan Wirobrajan.

Sebelumnya Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Jogja, Yudiria Amelia mengatakan tahun ini bahkan sudah semua kelurahan di Jogja endemis demam berdarah. Padahal tahun lalu masih ada dua kelurahan nol persen demem berdarah.

Menurutnya, tren peningkatan demam berdarah biasanya, kata Yudiria terjadi pada September-Desember. Ia mengimbau masyarakat untuk menjadi pemantau jentik di keluarganya masing-masing. Selain itu juga, mendeteksi dini ke puskesmas.
Jangan menunggu demam berhari-hari.

Advertisement

Pihaknya telah menyediakan alat pendeteksi dini di semua puskesmas. “Kebanyakan kasus demam berdarah yang mengakibatkan kematian karena terlambat dibwa ke puskesmas,” puskesmas,” dia, Mei lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif