SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Demam berdarah Jogja kembali merenggut nyawa warga Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Jogja kembali menelan korban jiwa. Selama tiga bulan terakhir sudah empat warga yang meninggal dunia akibat virus yang disebabkan nyamuk aedes aegypti tersebut.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

“Sampai akhir Maret total empat orang yang meninggal dunia karena demam berdarah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini saat dihubungi Jumat (1/4/2016).

Korban meninggal terakhir karena DBD adalah warga Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis. Sebelumnya tiga korban adalah warga Kelurahan Patehan Kraton, warga Kelurahan Kricak Tegalrejo, dan warga Jetis.

Data Dinas Kesehatan Kota Jogja sampai akhir Maret kasus demam berdarah sudah mencapai 270. Sebulan sebelumnya demam berdarah di angka 140 kasus. Meski sudah banyak korban, Dinas Kesehatan belum ingin mengajukan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena banyak pertimbangan.

“Salah satu pertimbangannya karena Jogja sebagai kota pelajar dan kota pariwisata, jangan sampai orang mau ke Jogja ketakutan karena demam berdarah,” ujar Fita.

Menurut dia, status KLB hanya diterapkan di internal Dinas Kesehatan dengan terus berupaya menanggulangi penyakit DBD secara cepat dan tepat. Yang lebih utama, kata Fita, adalah pemberantasan sarang nyamuk yang harus terus digiatkan oleh masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya