SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Demam berdarah Jogja, daerah endemis meluas.

Harianjogja.com, JOGJA — Medical Advisor GSK Consumer Healthcare Indinesia, Ferawati Lie mengatakan  Demam Berdarah Dengue (DBD)  merupakan ancaman kesehatan besar yang pertumbuhannya besar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun banyak masyarakat yang tidak tahu penanganan awal yang tepat.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Ia mengungkapkan, penelitian terbaru yang dilakukan lembaganya terhadap 1.000 responden, terungkap bahwa 97 persen masyarakat Indonesia mengetahui tentang demam berdarah, tapi hanya bisa menyebutkan tiga gejalanya.

“Kekhawatiran terbesar adalah 65 persennya masih tidak mengetahui obat yang harus dihindari dan berpotensi dapat meningkatkan resiko gangguan lambung, terutama pendarahan untuk anak yang terkena DBD,” paparnya dalam acara Gerakan Bersama Melawan Demam Berdarah di ruang PKK Balai Kota Jogja, Jumat (13/5/2016). Acara tersebut diselenggarakan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesi (IDAI) dan Glaxo Smith Kline Consumer Healthcare Indonesia.

Acara penyuluhan digiatkan melalui PKK karena dianggap ujung tombak keluarga dalam pencegahan DBD di rumah.

“Kami berharap acara ini berkelanjutan untuk menciptakan Jogja bebas DBD,” imbuh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jogja, Tri Kirana Muslidatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya