SOLOPOS.COM - Salah satu buruh menebar bunga sepanjang jalan menuju Keraton Yogyakarta (Nur Fitriatus Shalihah/JIBI/Harian Jogja)

Demonstrasi Jogja berkaitan dengan upah buruh

Harianjogja.com, JOGJA — Sekitar 100 buruh yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) dan Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) mengadakan demo dari Kepatihan hingga depan Keraton Yogyakarta, Senin (31/10/2016). Mereka menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015, karena upah yang ditetapkan dinilai tidak cukup.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

(Baca Juga : INFO TERKINI : UMK DIY Ditetapkan, Ini Rincian per Kabupaten dan Kota)

“Ini soal perut dihitung pakai inflasi pakai pertumbuhan ekonomi, kalau soal perut itu harus dihitung dari indikasi pasar dan pertumbuhan yang secara matematis,” kata Kinadi, sekjen aliansi buruh Yogyakarta.

Kinadi menjelaskan, seharusnya acuan penetapan upah adalah permenaker soal kebutuhan hidup layak yang didapat dari survey, bukan dari indikasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Kenaikan 8,25% dari upah yang sebelumnya dinilai masih kurang. Adapun rata-rata upah yang seharusnya untuk tiap kabupaten/kota di DIY adalah 2,2 juta.

Demo diawali dengan menyuarakan aspirasi di depan gerbang Kepatihan yang tertutup, kemudian dilajutkan dengan berjalan ke Alun-Alun Utara Yogyakarta. Seorang perempuan yang berjalan paling depan menabur bunga dan mengenakan pakaian hitam tanda berkabung. Di belakangnya terdapat sekelompok orang mengenakan pakaian adat lengkap.

Untuk melancarkan aksinya, massa aksi melakukan tapa pepe, yakni berjemur di bawah terik matahari tengah hari di depan gerbang Kraton Yogyakarta tanpa saling berbicara. Mereka berharap raja Yogyakarta menemui dan menyetujui keinginan mereka.

“Inilah cara rakyat menyampaikan kegelisahan kepada pemimpin cara rakyat menyampaikan ini lho ada pemimpin yang dzalim yang kita sampaikan kepada raja kita,” ujar Kinadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya