SOLOPOS.COM - Sejumlah sukarelawan dan petugas medis membawa seorang warga yang menjadi korban longsor untuk mendapatkan perawatan dalam Gladi Longsor Desa Tangguh Bencana di Dusun Plampang I, Desa Kalirejo, Kokap, Senin (21/9/2015). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Desa tangguh bencana tidak hanya menyasar desa di pinggiran tetapi juga di pusat kota

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul bekerjasama dengan BPBD DIY membentuk Desa Kepek, Wonosari sebagai desa tangguh bencana. Pembentukan desa tangguh bencana dilakukan dengan melihat potensi bencana yang terjadi di perkotaan.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Kepala BPBD Gunungkidul, Budhi Harjo mengatakan pembentukan desa tangguh bencana sebelumnya telah dilakukan di sejumlah daerah yang dimasukkan skala prioritas, yakni daerah yang lokasinya berada di wilayah rawan bencana longsor. Menurutnya, masyarakat sangat membutuhkan keterampilan khusus untuk menangani bencana yang dapat tiba sewaktu-waktu.

“Tidak hanya desa-desa di pinggiran saja, namun kini masyarakat kota harus memilik keterampilan ini,” kata dia usai memberi pelatihan kepada masyarakat desa Kepek, Wonosari di Balai Desa Kepek, Kamis (4/8/2016) siang.

Budhi mengatakan bahwa potensi bencana juga dapat terjadi di perkotaan. Beberapa potensi bencana tersebut antara lain bencana banjir, angin puting beliung, kebakaran, dan gempa bumi.

Tahun ini, terdapat beberapa desa yang akan dibentuk sebagai Desa Tangguh Bencana. Di antaranya adalah Desa Kepek, Wonosari; Desa Putat, Patuk; Desa Umbulrejo, Ponjong; Desa Katongan, Nglipar; dan Desa Sambirejo, Ngawen.

Di beberapa desa tersebut selain dilakukan pembentukan tim, juga dilakukan giat gladi lapang yang sebagai simulasi mendirikan tenda pengungsian.

Budhi berharap dengan dibentuknya desa tangguh bencana agar masyarakat di Desa dapat bergerak secara mandiri dalam penaggulangan bencana.

Selain memberikan sosialisasi dan pelatihan, BPBD Gunungkidul dan DIY menggelontorkan sejumlah bantuan untuk mendukung keberadaan Desa Tanggap Bencana. Beberapa item bantuan tersebut yakni seperti tenda darurat, alat penebang kayu, dan peralatan dapur yang dapat dimanfaatkan saat bencana terjadi.

Dalam pembentukan Desa Tangguh bencana pun pihaknya melibatkan perangkat desa, perangkat dusun, dan tokoh-tokoh masyarakat.

“Personil yang telah terbentuk akan kami latih supaya dapat menangani misal terjadi bencana dalam skala kecil,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya