SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Istimewa/Budi Cahyono)

Harianjogja.com, BANTUL- Kendati telah dilarang pemerintah, warga masih banyak ditemukan mencuci daging kurban di air selokan pada perayaan Idul Adha Sabtu (4/10/2014) dan Minggu (5/10/2014).

Pantauan media ini Minggu (5/10/2014), di Jalan Imogiri Barat, Sewon Bantul belasan orang sibuk mencuci jeroan sapi di air selokan yang melintasi Jalan Imogiri Barat. Warga menggunakan mobil pick up untuk mengangkut jeroan sapi tersebut.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Warga Desa Timbulharjo Sewon Bantul itu sengaja memilih air mengalir seperti selokan untuk memudahkan membersihkan jeroan sapi seperti usus, lambung atau babat. Karena kotoran yang menempel pada sapi akan langsung  terbawa arus air.

“Kalau di air lebih cepat,” tutur Luki Wibowo salah seorang warga yang tengah mencuci jeroan hewan saat ditemui di Jalan Imogiri Barat.

Warga menurutnya tidak khawatir soal kualitas air selokan. Sebab setelah daging dicuci di selokan selanjutnya dibilas dengan air bersih dari sumur. Tindakan semacam itu sudah biasa dilakukan setiap tahun.

Padahal Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul Witanta sebelumnya sudah melarang warga mencuci jeroan di air selokan. Penyebabnya, sangat rawan tercemar kuman dan cacing hati yang berasal dari area pertanian.

Air selokan selama ini merupakan aliran irigasi yang digunakan untuk mengairi lahan pertanian. “Jelas rawan kuman, belum lagi potensi cacing hati dan logam berat,” terang Witanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya