Jogja
Selasa, 2 Agustus 2022 - 17:49 WIB

Dianggap Keramat, Nelayan di Gunungkidul Pantang Melaut Pada 2 Hari Ini

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Widiyono, salah seorang nelayan di Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Saptosari saat memeriksa jaring yang digunakan menangkap ikan di laut, Selasa (2/8/2022)-Harian Jogja - David Kurniawan

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Bagi nelayan di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, ada hari-hari yang dianggap keramat dan tidak diperkenankan untuk mencari ikan di laut. Setidaknya ada dua hari yang diyakini sebagai hari keramat, yaitu Selasa dan Jumat Kliwon.

Sebagian nelayan meyakini dua hari ini sebagai hari keramat karena jika tetap nekat melaut akan tertimpa musibah.

Advertisement

Seorang nelayan di Pantai Ngrenehan, Kalurahan Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Widiyono, mengatakan ratusan nelayan di Pantai Ngrenehan berhenti melaut pada Selasa (2/8/2022). Ratusan nelayan ini libur melaut bukan karena gelombang air laut sedang tinggi, namun disebabkan adanya kepercayaan bahwa setiap Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon ada pantangan untuk melaut. Sedangkan Selasa ini merupakan Selasa Kliwon.

“Kebetulan ini Selasa Kliwon, jadi kami tidak melaut. Walaupun kondisi laut landai, nelayan di sini [Ngrenehan] dan umumnya di Gunungkidul pasti akan berhenti melaut saat Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon,” kata Widiyono kepada wartawan, Selasa.

Advertisement

“Kebetulan ini Selasa Kliwon, jadi kami tidak melaut. Walaupun kondisi laut landai, nelayan di sini [Ngrenehan] dan umumnya di Gunungkidul pasti akan berhenti melaut saat Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon,” kata Widiyono kepada wartawan, Selasa.

Baca Juga: Truk Terperosok di Jurang Bukit Bego Bantul, Tiga Orang Luka-Luka

Dia mengatakan kepercayaan ini sudah berlangsung secara turun temurun sehingga tidak ada yang tahu pantangan melaut ini mulai berlaku. Sesuai dengan cerita dari orang tua, bahwa dua hari tersebut merupakan hari yang disakralkan di kalangan orang Jawa.

Advertisement

Widiyono menyampaikan sekitar empat tahun lalu ada tiga nelayan yang tetap nekat melaut pada Selasa Kliwon. Waktu itu, laut sedang musim lobster. Ketiga nelayan ini sudah memasang rendet atau alat penangkap lobster dan akan mengambilnya.

Baca Juga: Siswi SMAN 1 Banguntapan Dipaksa Berjilbab, Kepsek: Itu Hanya Tutorial

“Sudah diingatkan, tapi nekat. Eh ternyata pada saat mengambil rendet perahu yang ditumpangi terbalik. Beruntung ketiga nelayan dapat diselamatkan,” katanya.

Advertisement

Hal senada diungkapkan oleh Hendi, nelayan lain di Pantai Ngrenehan. Dia menuturkan hari ini tidak ada aktivitas melaut. Kesempatan itu digunakan untuk memperbaiki jaring penangkap ikan.

“Semua berhenti melaut karena bertepatan dengan Selasa Kliwon,” katanya.

Baca Juga: Belasan Sekolah di DIY Berbisnis Seragam dengan Siswa, Begini Modusnya

Advertisement

Menurut dia, perbaikan dan pemeriksaan alat tangkap sangat dibutuhkan agar saat dipergunakan dapat berfungsi normal sehingga tangkapan bisa maksimal.

“Dikarenakan tersapu ombak seringkali jaring menjadi kusut sehingga butuh diperbaiki agar bisa digunakan menangkap ikan,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Diyakini Kramat! Tiap Selasa dan Jumat Kliwon, Nelayan Gunungkidul Tak Berani Melaut

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif