SOLOPOS.COM - Candi Kalasan di Kabupaten Sleman. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)

Solopos.com, SLEMAN — Daerah Istimewa Yogyakarta banyak memiliki potensi wisata candi. Salah satu candi tertua adalah Candi Kalasan yang berlokasi di Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman.

Candi tertua di Kalasan ini menjadi salah satu rekomendasi bagi Anda yang ingin berwisata sejarah. Lokasi Candi Kalasan ini tak jauh dari Candi Sari.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dikutip dari visitingjogja.jogjaprov.go.id, Kamis (10/8/2023), Candi Kalasan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi atas perintah Rakai Panangkaran untuk menghormati Bodhisatya Wanita atau Dewi Tara dan para pendeta Buddha.

Candi tertua di Kalasan ini berada di kawasan permukiman warga. Candi Kalasan ini bercorak Buddha. Itu bisa dilihat dari bagian atap candi.

Kalau dilihat dari tahun pembuatan, candi ini tidak hanya menjadi candi tertua di Kalasan, tetapi juga menjadi candi tertua di Yogyakarta. Stupa yang ada di candi ini ada sebanyak 52.

Nama Candi Kalasan ini memang belum populer seperti Candi Borobudur maupun Candi Prambanan. Namun, kalau menilik dari keindahan dan nilai historis, Candi Kalasan ini sebenarnya tak kalah dari kedua candi tersebut.

Ukuran Candi Kalasan

Bentuk Candi Kalasan ini menyerupai bujur sangkar dan ukurannya sekitar 45 meter x 34 meter dengan empat pintu di empat sisi candi dengan pintu di sebelah timur sebagai pintu utama.

Candi tertua di Kalasan ini terdiri dari tiga bagian utaram, yaitu bagian mahkota candi, tubuh candi, dan kaki candi. Di dalam rubuh candi terdapat satu ruangan utama dan empat ruangan lainnya.

candi tertua di kalasan
Candi Kalasan di Kabupaten Sleman. (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Sedangkan pada ruangan utama ada patung setinggi sekitar enam meter yang terbuat dari perunggu. Hingga kini belum diketahui secara pasti patung itu perwujudan dari dewa siapa. Selain itu, ada juga sebuah singgasana yang dihiasi dengan ukiran berbentuk singa berdiri di atas punggung seekor gajah.

Untuk atap Candi Kalasan terdiri dari dua tingkatan dengan bentuk persegi delapan. Pada tingkat pertama, pengunjung bisa melihat arca berbentuk manusia Budha, tingkar kedua ada arca Dhayani Budha yang dilengkapi beberapa stupa.

Kemudian pucuk tertinggi candi ini berbentuk stupa segi delapan yang dilengkapi dengan relung-relung, sulur-sulur, dan arca-arca Budha yang indah. Salah satu bagian yang menarik adalah arca Gana yang digambarkan sebagai manusia kerdil dengan perutnya membuncit dan sering memikul barang.

Diikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Candi Kalasan ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan candi lain di Indonesia. Perbedaan itu adanya sebuah batu berbentuk setengah lingkaran tepat di depan tangga sisi timur. Batu tersebut disebut moonstone atau batu bulan yang lazim terdapat pada kuil-kuil Budha di India Selatan.

Hal lain yang istimewa dari candi tertua di Kalasan ini adalah pada pahatan ornamen yang dibuat secara halus. Salah satunya adalah relief motif kertas tempel berupa ceplok bunga atau dedaunan. Bagian dinding luar candi dilapisi lepa yang sangat kuat, oleh para arkeolog disebut dengan bajralepa. Secara etimologi, bajralepa diartikan sebagai diamond cement. Bajralepa bisa disebut juga sebagai plester dinding candi dan sekaligus melindungi candi dari pertumbuhan mikroorganisme dan sebagai lapisan kedap air. Bahan ini menjadikan bangunan Candi Kalasan sangat indah dengan warnanya yang kuning keemasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya