SOLOPOS.COM - Para pelaku tawuran geng motor pelajar Yogyakarta saat dihadirkan di Polres Bantul, Senin (8/11/2021). (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Aparat Kepolisian Resor (Polres) Bantul saat ini masih memburu tiga anggota geng pelajar yang menggelar aksi tawuran dengan menggunakan motor, akhir September lalu. Akibat tawuran yang melibatkan geng pelajar, Stepiro dari Jogja, dan Sase dari Bantul itu, satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya mengalami luka-luka.

Ketiga anggota geng pelajar yang terlibat tawuran, yang saat ini masih diburu aparat polisi itu yakni MM, F, dan A. “[Status ketiganya] sudah masuk dalam daftar pencarian orang [DPO],” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Bantul, AKP Archye Nevadha, Rabu (9/11/2021).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Tawuran geng pelajar dengan menggunakan sepeda motor itu terjadi di Perempatan Madukismo, Ring Road Selatan, Bantul, 29 September 2021 lalu. Tawuran geng pelajar Stepiro dari Jogja dan Sase dari Bantul itu menyebabkan korban jiwa atas nama, MKA, 18. Korban meninggal dunia dengan luka sabetan senjata tajam di bagian dada, setelah menjalani perawatan intensif selama 10 hari.

Baca juga: Brutal! Geng Pelajar di Yogyakarta Tawuran Naik Motor, 1 Meninggal

Sementara satu korban lainnya yang saat ini masih dalam perawatan adalah RAW, 17, warga Banguntapan, Bantul. Baik korban meninggal maupun luka-luka berasal dari kubu geng Sase, yang merupakan singkatan dari Satu Sewon.

Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, mengatakan kejadian tersebut bermula bermula pada pada 28 September 2021 korban MKA bersama teman-temannya yang tergabung dalam geng Sase Bantul bertemu di sebuah warung angkringan di sekitar Stadion Sultan Agung. Saat itu mereka membicarakan rencana tawuran melawan geng Stepiro Jogja, atau Serdadu Tempur Piri Revolution, yang akan dilakukan pada Rabu, 29 September 2021, dini hari.

Kemudian sekitar pukul 02.30 WIB geng Sase yang berjumlah 14 orang dan geng Stepiro yang berjumlah 20 orang bertemu di Ringroad Selatan, Bantul. Kedua kelompok atau geng pelajar di Jogja ini pun menggelar tawuran secara brutal, dengan mengendarai sepeda motor. Mereka berboncengan dan membawa senjata tajam.

Akibat dari tawuran geng pelajar dengan motor ini, polisi pun meringkus 11 orang tersangka. Ke-11 orang itu berasal dari Geng Stepiro. Mereka ditangkap di rumahnya masing-masing.

Baca juga: Surat Perjanjian Tawuran Geng Pelajar di Jogja Viral, Ini Isinya

“Jadi pada saat mereka tawuran ada yang bertindak sebagai joki, membawa motor dan ada fighter yang membawa senjata tajam. Modelnya tawurannya saling berhadapan bawa motor,” papar Ihsan.

Tawuran kedua geng pelajar tersebut sudah direncanakan. Bahkan kedua kelompok sudah membuat kesepakatan terkait aturan dalam tawuran, mulai dari tidak boleh melapor ke polisi, hingga dilarang melibatkan alumni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya