SOLOPOS.COM - Ratusan warga Dusun I dan II, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan melakukan unjuk rasa di halaman depan kantor PT PLN Rayon Wates, Kamis (18/12/2014). (Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Manajer PT PLN Rayon Wates Rohadi Widodo mengungkapkan, program pemasangan aliran listrik bagi pertanian di wilayah Bugel termasuk dalam program satuan kerja listrik pedesaan yang ditangani langsung oleh PT PLN di Semarang.

Dipaparkannya, dari hasil komunikasi dengan bidang yang menangani hal tersebut, PT PLN memilih untuk menunggu keputusan dari kepala daerah dalam hal ini Bupati Kulonprogo.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Pasalnya, PT PLN tidak bisa terlibat dalam sengketa yang terjadi antara warga dengan PT JMI. “Kami memilih diam dulu sampai ada keputusan dari bupati, apakah listrik bisa dipasang atau tidak,” tuturnya, menanggapi demo warga Bugel.

Terkait warga yang sudah membayar, Rohadi mengaku tidak tahu sebab selama ini layanan pemasangan listrik gratis tidak dikenai biaya.

“Kalau soal pembayaran saya tidak tahu dan bukan wewenang kami,” katanya.

Sebelumnya, pemasangan listrik bagi kawasan pertanian di wilayah pesisir Kulonprogo dibatalkan. Warga Dusun I dan II, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan marah dan menggelar aksi protes di halaman kantor PT PLN Rayon Wates, Kamis 18/12/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya