SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian menjaga ketat para terduga praktik perdukunan cabul dari aksi massa di Dusun Gegulu, Desa Gulurejo, Lendah, Kulonprogo, Selasa (18/9) dini hari. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

Petugas kepolisian menjaga ketat para terduga praktik perdukunan cabul dari aksi massa di Dusun Gegulu, Desa Gulurejo, Lendah, Kulonprogo, Selasa (18/9) dini hari. (JIBI/Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

KULONPROGO—Guru spiritual dan pimpinan perguruan kebatinan hampir menjadi sasaran amukan warga di Gegulu, Gulurejo, Lendah, Kulonprogo, Selasa (18/9) dini hari. Beredar isu kedua orang itu telah berbuat cabul.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Berdasar informasi yang dihimpun Harian Jogja, guru spritual tersebut bernama Budiyanto, 43, warga Dusun Tengahan RT 02/RW 03, Desa Kaliharjo, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Sementara pimpinan perguruan bernama Bambang, 53, warga Kalasan, Sleman, Jogja.

Menurut Kepala Desa (Kades) Gulurejo, Muh Mardi, kejadian tersebut bermula Senin (17/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB, ketika rombongan perguruan kebatinan tersebut datang ke rumah Robit, 66, warga setempat menggunakan mobil Toyota Avansa dengan ber-nopol D 234 UV. Di dalam mobil tersebut, selain Budiyanto dan Bambang, juga terdapat empat orang anggota lainnya warga Jepara, Jawa Tengah.

Mereka kemudian masuk ke dalam rumah Robit. Melihat hal tersebut, warga sekitar rumah tersebut curiga karena kedatangan para tamu tersebut tidak melapor ke perangkat desa setempat. Salah seorang pemuda di dusun tersebut, Heri, berinisiatif mendatangi rumah Robit dan menanyakan latar belakang kedatangan para tamu tersebut.

“Setelah itu Heri kembali ke rumahnya, tapi dia justru didatangi Robit yang merasa tidak puas karena sudah ditanyai Heri. Nah setelah itu Heri kemudian mengontak perangkat desa setempat, serta rekan-rekan pemuda lainnya,” ujar Kades.

Warga kemudian mencegat mobil tersebut yang akan membawa serta Sutarti, 33, putri Robit yang selama ini sering mengalami sakit. Rencananya mereka bakal melakukan ritual di Pantai Trisik, Banaran, Galur. Mobil tersebut kemudian diarahkan ke rumah Sugiyo, Ketua RT setempat.

Di rumah tersebut, para anggota rombongan kemudian diinterogasi warga. Massa makin bertambah banyak karena tersiar kabar yang mengatakan rombongan tersebut merupakan rombongan dukun cabul. Bahkan warga dari desa tetangga, yakni Ngentakrejo, juga turut mendatangi lokasi.

Sekitar pukul 09.30 WIB jajaran kepolisian dari Polsek Lendah mendatangi lokasi untuk mengamankan para terduga dukun cabul tersebut. Akan tetapi, lantaran jumlah massa yang sudah sedemikian banyak dan sulit dikendalikan, petugas kemudian meminta bantuan jajaran Polres Kulonprogo.

Baru sekitar pukul 00.30 WIB petugas dari Polres mendatangi lokasi dan dipimpin Kanit III Reskrim, Iptu Munarso.
Sekitar pukul 02.00 WIB, barulah petugas berhasil mengamankan Budiyanto dan Bambang dan langsung dibawa ke Mapolres Kulonprogo. Empat anggota perguruan tersebut juga turut diamankan polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya