PONJONG–Program rehabilitasi rumah Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Desa Sidorejo, Ponjong menuai masalah. Warga meminta Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Gunungkidul bertindak mengenai dugaan mark up pembelanjaan bahan materian kelompok penerima program bedah rumah.
Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sidorejo Budi Rahman meminta kepada Dinas PU terjun langsung ke lapangan untuk melakukan supervisi program.
“Dinas PU harusnya tidak berpangku tangan seperti saat ini,” kata Budi, Rabu (13/2/2013).
Menurut Budi, program bedah rumah di Sidorejo mengalami banyak permasalahan dan mengarah kepada penggelembungan harga material. Dia juga mengancam, jika tidak ada respon dari dinas, warga akan mendatangi dinas dan dewan.
“Kalau memang Dinas PU tidak merespon keinginan warga untuk melakukan supervisi, warga akan mendatangi dinas terkait dan DPRD,” tegasnya.
Dugaan mark up harga bahan material bangunan di Desa Sidorejo mencuat setelah sejumlah anggota kelompok penerimaan bantuan di Padukuhan Blarangan, Gunungkrambil, Sambirejo, Sidorejo dan Munggur Lor tidak sesuai dengan permintaan.
Warga menduga kuat pembelanjaan jenis besi bangunan diduga dilakukan penggelembungan harga. Puluhan warga yang mengajukan jenis besi ukuran 0,8 dan 0,6 milimeter hanya menerima untuk ukuran 0,4 dan 0,6 milimeter.