Jogja
Senin, 17 Juli 2023 - 21:15 WIB

Dikenal Tertutup, Ini Sosok & Keseharian Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman

Catur Dwi Janati  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah indekos di Krapyak, Triharjo yang ditinggali W dan diduga menjadi tempat mutilasi terhadap mahasiswa universitas swasta di DIY. - Harian Jogja/Catur Dwi Janato

Solopos.com, SLEMAN — Pelaku pembunuhan dan mutilasi melakukan eksekusi terhadap korbannya yang merupakan seorang mahasiswa di kamar indekos di Padukuhan Krapyak, Triharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kamar indekos yang menjadi tempat eksekusi korban ini merupakan milik pelaku W.

Sampai saat ini polisi belum mengungkap motif pembunuhan korban. Meski demikian, diketahui antara korban dan pelaku saling mengenal.

Advertisement

Seorang penghuni kamar indekos di Krapyak yang menjadi tempat eksekusi korban, Reno, mengaku tidak mengenal karakter pelaku yang kamarnya bersebelahan dengannya. Dia mengaku tak menyangka tetangga kosnya itu menjadi pelaku pembunuhan. Apalagi kamar indekos tersebut yang dijadikan tempat membunuh dan memutilasi korban.

“Enggak nyangka. Sebab dia [W] selama ini kan baik-baik aja,” ujarnya pada Senin (17/7/2023).

Reno menuturkan sikapnya yang tertutup membuatnya sedikit mengetahui informasi tentang pelaku. Reno hanya mengetahui bahwa W bekerja di salah satu restoran. Meski demikian, dia tidak mengetahui secara pasti restoran tempat W bekerja.

Advertisement

“Dia sempat ngomong kerja di resto [restoran]. Tapi enggak tahu resto daerah mana. Memang tertutup orangnya,” kata adia.

Interaksi W dan tetangga kos terbilang minim, hanya sebatas tegur sapa saat W akan berangkat kerja.

“Paling dia berangkat kerja [pagi]. Pas dia berangkat kerja itu. Kalau pulangnya kan ya sudah malam, jam 10 [22.00 WIB] kadang-kadang kan,” terangnya.

Selesai kerja, W biasanya langsung masuk ke kamar, tidak pernah ikut nongkrong bersama tetangga kos.

Advertisement

“Duduk-duduk di sini enggak pernah. Walaupun kami ramai-ramai pasti pulang kerja langsung masuk. Enggak pernah gabung sama kami, makanya saya enggak tahu karakter yang selain itu enggak tahu. Iya [pendiam],” tandasnya.

Menurut ingatan Reno, W belum lama tinggal di indekos. “Paling satu tahun. Agustus nanti satu tahun,” tuturnya.

R, korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi, Sleman, diduga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bernama lengkap Redho Tri Agustian. Pihak kampus saat ini masih menunggu kepastian dari polisi.

Redho alias Tommy dilaporkan hilang pada Selasa (11/7/2023). Redho terakhir terlihat oleh teman di rumah indekosnya pada Selasa dini hari. Hilangnya Redho dilaporkan ke Polsek Kasihan, Bantul, pada Kamis (13/7/2023).

Advertisement

Pada Rabu (12/7/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB, potongan tubuh manusia ditemukan di Sungai Bedog, Bangunkerto, Turi, Sleman. Polisi kemudian menggelar penyelidikan dan kembali menemukan potongan tubuh manusia di Lapangan Gimberan, Tempel, pada Sabtu (15/7/2023). Jarak Sungai Bedog dan Lapangan Gimberan sekitar lima kilometer.

Pada Sabtu, tim penyidik Polda DIY menangkap dua orang di Bogor. Dua orang tersebut diduga menjadi pelaku mutilasi terhadap korban yang potongan tubuhnya ditemukan di Sungai Bedog dan Lapangan Gimberan.

Polda DIY mencocokkan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi, Sleman, dengan Redho, mahasiswa yang dilaporkan hilang di Polsek Kasihan, Bantul.

Ada dugaan Redho adalah korban mutilasi.

Advertisement

“Ada laporan orang hilang di Polsek Kasihan, Bantul. Kemudian kami berkomunikasi dengan mereka [Polsek Kasihan]. Kami cocokkan dengan adanya temuan-temuan potongan tubuh tersebut,” ujar Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko, Minggu (16/7/2023).

Selain mencocokkan dengan identitas mahasiswa yang dilaporkan hilang, tim penyidik Polda DIY juga menggelar pemeriksaan forensik. Meski demikian, Polda DIY belum memastikan apakah korban mutilasi ini adalah Redho, mahasiswa yang dilaporkan hilang di Polsek Kasihan.

Dalam jumpa pers, Polda DIY hanya menyebut korban mutilasi adalah laki-laki dari Pangkalpinang berinisial R, mahasiswa universitas swasta di DIY.

Faris Al-Fadhat, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UMY, mengatakan kampus masih menunggu informasi resmi dari kepolisian untuk memastikan apakah korban mutilasi tersebut Redho Tri Agustian atau bukan.

“Kemarin pagi Polda DIY menyampaikan melalui konferensi pers, bahwa telah ditemukan korban mutilasi beserta terduga pelaku yang telah ditangkap. Namun kepolisian baru menyampaikan nama inisial, sehingga kami masih menunggu informasi secara resmi agar tidak mendahului dan tetap menghormati proses di kepolisian,” kata Faris kepada Harian Jogja melalui keterangan tertulis.

Fasir mengatakan tim UMY akan berkoordinasi dengan Polda DIY untuk memastikan identitas korban mutilasi dan hilangnya Redho alias Tommy.

Advertisement

“Masih proses forensik,” kata dia.

Wadirreskrimum Polda DIY, AKBP K. Tri Panungko, dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Minggu, mengatakan R diduga dieksekusi di kamar indekos pelaku di Triharjo, Sleman. Potongan tubuhnya kemudian dibuang di lima lokasi berbeda, yakni; Sungai Bedog, Lapangan Gimberan, Merdikorejo, Jembatan Kelor di Turi  dan di dekat Kali Krasak di Tempel.

Tri Panungko mengatakan polisi terus melakukan investigasi. Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat DIY agar memberi tahu polisi bila mengetahui berbagai informasi terkait kasus ini.

“Apabila ada yang menemukan hal-hal yang berkaitan dengan perisitiwa ini, seperti halnya potongan potongan tubuh lainnya yang mungkin belum ditemukan, kami minta segera melapor ke polisi. Kemudian apabila ada anggota masyarakat yang mengatahui kejadiannya bisa kami jadikan sebagai saksi,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pelaku Mutilasi Sleman Dikenal Tertutup, Ini Pengakuan Tetangga Kos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif