Jogja
Selasa, 12 Agustus 2014 - 18:40 WIB

Dilantik Jadi Anggota DPRD Sleman, Wawan Datang Naik Gerobak Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wawan Prasetia (berjas sebelah kiri) saat menaiki gerobak sapi menuju acara pelantikan DPRD Sleman periode 2014-2019, Senin (12/8/2014).(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN- Berdalih agar lebih dekat dengan rakyat, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sleman periode 2014-2019 datang ke acara pelantikan dengan menaiki gerobak sapi.

Senin (12/8/2014) sekitar pukul 8 pagi, Wawan Prasetia berangkat bersama gerobak sapinya dari Candibinangun, Pakem. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk mengantarkannya sampai di lingkungan pemerintahan kabupaten Sleman. “Karena masih lama, jadi tadi sempat menunggu dulu,” ucap Wawan.

Advertisement

Wawan memarkirkan gerobak sapinya di Lapangan Pemda Sleman yang jaraknya tak jauh dari gedung DPRD Sleman. Dia tak merasa malu meski yang parkir di sekitar gerobaknya tak lain adalah deretan mobil.

Naik mobil mewah tentu sudah biasa bagi anggota dewan. Tak heran jika mobil-mobil para dewan terpilih memenuhi area parkir yang disediakan saat rapat paripurna istimewa pengambilan sumpah dan janji anggota dewan periode 2014-2019 tersebut.

“Dulu memang pernah memelihara sapi tapi untungnya kecil karena tidak diperhatikan pemerintah,” kata salah satu kader Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Advertisement

Pengalaman itu setidaknya membuat Wawan kemudian termotivasi untuk membantu para peternak sapi selama menduduki kursi dewan. “Walau sedikit, kalau dikasih bantuan pasti senang,” ucapnya.

Pria kelahiran 44 tahun silam itu tidak bermaksud mencari perhatian ataupun pamer. Dia mengaku memilih gerobak sapi sebagai kendaraannya di hari pelantikan hanya agar merasa dekat rakyat. Barangkali dengan begitu dia akan selalu ingat dengan amanah rakyat yang ditumpukan padanya.

Dia juga ingin mengajak masyarakat agar turut melestarikan transportasi tradisional. “Itu kan transportasi rakyat yang hampir punah, jadi harus dilestarikan,” ungkap Wawan.

Advertisement

Tak sedikitpun ada perasaan malu menaiki gerobak sapi meski penampilannya hari itu berjas rapi. “Ini transportasi rakyat. Anggota dewan harus dekat dengan rakyat. Kenapa harus malu?” komentarnya enteng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif