SOLOPOS.COM - ilustrasi
Dari 120 peserta yang mengikuti tes tulis telah disaring 60 peserta putra dan putri.
Harianjogja.com, SLEMAN – Sebanyak 60 peserta calon dimas diajeng Kabupaten Sleman mengikuti seleksi wawancara di Rumah Dinas Bupati Sleman, Minggu (20/3). Panitia akan memilih 30 peserta putra dan putri sebagai finalis dalam kompetisi tahunan itu.
Ketua Panitia Seleksi Dimas Diajeng Sleman Ricco Survival Yubaidi menjelaskan, dari 120 peserta yang mengikuti tes tulis telah disaring 60 peserta putra dan putri. Mereka selanjutnya mengikuti tes wawancara pada Sabtu (19/3) dan Minggu (20/3) kemarin. Para calon harus mengikuti wawancara pada delapan bidang. Terdiri atas, wawancara tentang pengetahuan keorganisasi, psikologi, pariwisata, kebudayaan, paper atau karya tulis, minat bakat, bahasa asing dan public speaking.
“Dari 60 peserta itu kami akan saring lagi menjadi 30 peserta, jadi ada 15 pasang untuk masuk dalam finalis. Tetapi 30 peserta itu nanti resmi sudah menjadi dimas diajeng untuk menjalankan program,” ungkapnya saat ditemui Harian Jogja, Minggu (20/3).
Ricco mengungkapkan, pihaknya tidak hanya sekedar mencari yang terbaik dari sisi fisik namun juga harus menguasai segala bidang. Karena para dimas diajeng akan menjadi role model, utamanya bagi para pemuda di Sleman. “Termasuk ada penguasaan Bahasa Jawa juga dalam seleksi. Kalau bahasa sing minimal harus mampu Bahasa Inggris,” ujarnya.
Pembina Keorganisasian Dimas Diajeng Sleman Maya Sila menambahkan, pemilihan dimas diajeng di Sleman berbeda dengan daerah lain yang cenderung menjadi duta wisata. Untuk Sleman lebih dari itu, dimas diajeng harus menjadi role model atau teladan yang memiliki pengetahuan budaya, berkarakter, memiliki kepedulian dan berwawasan luas. Setelah terpilih, 30 dimas diajeng itu akan menjalankan program selama dua tahun. Selama itu akan menjalankan berbagai program kegiatan seperti budaya dan kepemudaan.