Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo menyiapkan 110.000 vaksin unggas guna mengantisipasi penyebaran virus H5N1 atau yang lebih populer dengan sebutan flu burung.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Diskepenak Kulonprogo, Drajat Purbadi mengatakan, memasuki musim penghujan para peternak harus mewaspadai serangan virus itu. Pasalnya, guyuran hujan menyebabkan kelembaban pada kandang. Sementara kelembaban itu mempercepat penyebaran virus H5N1.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
“Musim penghujan kelembaban cukup tinggi dan rentan munculnya virus tersebut. Sebagai antisipasi kami sudah menyalurkan 40.000 vaksin itik dan 70.000 vaksin ayam, serta 140 liter desinfektan kandang ke poskeswan-poskeswan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/12/2013).
Pihaknya juga mengimbau para peternak unggas untuk senantiasa menjaga kebersihan kandang. Jika ada kematian unggas secara mendadak, Drajat meminta para peternak harus segera melaporkan ke petugas agar bisa dilakukan pengecekan ada indikasi virus H5N1 atau bukan.
Drajat menambahkan, kasus positif avian influenza di Kulonprogo terakhir terjadi di Juni lalu. Saat itu ada tiga tiga menthok mati di Bumirejo. Sebelumnya, tepatnya pertengahan Januari lalu, 140 itik positif H5N1 mati di Banaran, Kecamatan Galur. Tidak hanya itu, April lalu juga 53 menthok di Tayuban juga positif terinfeksi flu burung.