SOLOPOS.COM - Ilustrasi toilet (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul terus berupaya mengkampanyekan program Stop BAB (buang air besar) Sembarangan (BABS).

Program berbasis total masyarakat (STBM) tersebut ditarget selesai pada 2015 mendatang. Saat ini baru ada 9 Desa yang sudah mendeklarasikan Stop BABS, di Kecamatan Purwosari 4 desa, Kecamatan Wonosari 5 desa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di kantornya, Senin (23/12/2013) menjelaskan belum semua desa berani mendeklarasikan program ini karena karena ada berbagai persyaratan.

“Ada tim penilai yang dari puskesmas masing-masing untuk dikatakan bebas BABS,” kata dia.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul Dwi Warni Widinugroho mengatakan, tahun ini mengajukan bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 100 unit.

Meski tidak ada program untuk sanitasi, Dwi Warno berharap bisa digunakan untuk membuat sanitasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya