Jogja
Senin, 29 Januari 2018 - 14:55 WIB

Dinskes Sleman Targetkan Stunting di Bawah 12%

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Stunting (IST/LOMBOKita)

Upaya pencegahan dilakukan

Harianjogja.com, SLEMAN-Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Sleman menargetkan pada tahun ini persentase jumlah kasus balita stunting (tubuh pendek) di bawah 12%.  Untuk itu, sejumlah upaya pencegahan sejak dini pun gencar dilakukan.

Advertisement

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Sleman Bambang Suharjana mengatakan, dari rata-rata 60.000 hingga 70.000 balita per tahun, 11%-12% di antaranya menderita stunting. Pada 2017 dari total sekitar 69.000 balita yang ada di Sleman ada 11,9% atau sekitar 8.211 balita yang mengalami stunting.

Angka tersebut diakuinya memang lebih tinggi dari kasus 2016 yang terdapat 11,81% balita menderita stunting. “Untuk itu tahun ini kami targetkan jumlah kasus stunting di bawah 12%. Dan kami berharap bisa lebih rendah dari kasus 2017,” kata dia kepada Harianjogja.com, Jumat (26/1/2018).

Untuk memenuhi target tersebut sejumlah upaya pun kini dilakukan. Salah satunya dalah dengan melakukan monitoring ibu hamil yang ada di seluruh kecamatan. Monitoring bakal dilakukan dari semua unsur termasuk kondisi kesehatan ibu, berat badan ibu, hingga konsumsi makannya akan turut dipantau melalui ahli gizi di puskesmas ataupun di rumah sakit.

Advertisement

Setelah melahirkan seluruh balita juga akan dilakukan pemantauan melalui kader-kader di setiap Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu). Dengan demikian, jika ditemukan kasus stunting, penanganannya dapat dilakukan sejak dini.  Sebab, memang untuk penanganan kasus stunting membutuhkan waktu yang lama, yakni minimal tiga bulan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif