Jogja
Senin, 1 Agustus 2011 - 14:53 WIB

Disperindagkop Sleman: Operasi pasar belum perlu

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Pemkab Sleman menegaskan di wilayah Sleman belum perlu digelar operasi pasar untuk menstabilkan harga sembako. Pasalnya kenaikan harga sembako masih dalam batas toleransi kenaikan atau kurang dari 25 persen.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Sleman, Pranowo mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pengawasan. “Masalah harga beras sepanjang toleransi kenaikan kurang dari 25 persen belum dilakukan operasi pasar,” katanya, Senin (1/8).

Advertisement

Dari pantauan Dinas di lapangan, kenaikan harga beras hanya mencapai 5-10 persen. Harga beras di pasaran mengalami kenaikan dari Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram. Di tingkat pengecer, harga beras satu kilogram dipatok kurang lebih Rp8.000.

Menurut Pranowo, kenaikan harga semacam ini rutin terjadi. Berbagai faktor yang berpengaruh yakni serangan wereng yang mengurangi produksi padi. Gejolak harga sembako juga terjadi karena meningkatnya permintaan kebutuhan. Sebagian orang juga memanfaatkannya untuk ditimbun. Beberapa sembako yang rawan penimbunan adalah gula, beras dan minyak goreng.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Foto Ilustrasi

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif