SOLOPOS.COM - Warga Sabrang, Delanggu, Klaten mengikuti Operasi Pasar (OP) elpiji ukuran tiga kilogram di desa setempat, Rabu (27/5/2015). (Ponco Suseno/JIBI/Solopos)

Distribusi elpiji, bukan hanya harga yang dikeluhkan tetapi juga kapasitas riil gas.

Harianjogja.com, BANTUL — Di Bantul, muncul aduan konsumen menemukan tabung gas tiga kilogram [melon] yang tidak terisi penuh.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Seperti dikemukakan oleh salah seorang warga Dusun Glagah, Desa Tamanan, Banguntapan yang enggan disebutkan namanya, Rabu (1/3). Ia merasa aneh dengan tabung gas yang dibelinya, yang diduganya tidak terisi penuh seratus persen. Dari regulator kompor di dapurnya, ia melihat gas tabung hanya terisi sebanyak 75% saja.

Selama ini ia mengaku selalu membeli gas melon di warung tak jauh dari kediamannya, namun memang tidak selalu di warung yang sama, dan gas melon yang diterima dalam kondisi penuh. Namun entah kenapa sudah dua kali ini, ia mendapat gas melon yang tidak penuh.

Ia mengaku kecewa dan dirugikan dan berharap pemerintah untuk mengusut kasus tersebut.

Sedangkan Heri Sidik, seorang warga Perumahan Tamanan, Banguntapan juga mengalami nasib yang sama pada Selasa (28/2). Biasanya setelah membeli tabung gas, ia selalu mengecek isi tabung sebelum digunakan. Apabila gas terisi penuh, jarum regulatornya menunjuk ke angka enam. Namun kemarin, ia hanya melihat jarum menunjuk ke angka empat dan empat setengah.

“Yang beli istri saya, kami tidak menukarnya ke warung, karena mungkin saja mereka mendapatkan dari pangkalan juga segitu. Ini bukan kali pertama, sebelum-sebelumnya pernah juga,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya