SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Distribusi elpiji di Jogja dikeluhkan warga

 

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Harianjogja.com, JOGJA-Terkait adanya keluhan tabung gas elpiji 3 kg (gas melon) tidak terisi penuh, Pertamina sudah berulang kali angkat bicara. Pada dasarnya, keluhan tersebut muncul karena kurangnya pemahaman masyarakat.

Sales Executive LPG Rayon VI R. Dorojatun Sumantri mengatakan, volume tabung bukan diukur menggunakan regulator. Selama ini masih ada konsumen yang menganggap jarum regulator sebagai alat ukur isi tabung gas.

“Patokan isi itu bukan di regulator tapi harus ditimbang,” kata pria yang akrab disapa Odi ini.

Menurutnya, regulator hanya melihat tekanan dari gasnya saja, sedangkan tekanan gas tergantung komposisi dari propane dan butane LPG. Jika jarum regulator tidak menunjukkan 100% atau angka enam seperti yang disampaikan warga Bantul, hal tersebut tidak masalah karena berkaitan dengan komposisi dari LPG.

“Pokoknya patokan isi LPG adalah timbangan, bukan jarum meteran tekanan regulator,” tegas dia lagi.

Pihaknya mengatakan, Pertamina sudah mewajibkan barang yang keluar dari SPPBE Pertamina harus memiliki berat 8 kg, yang terdiri dari 5 kg berat tabung dan isi 3 kg. Sementara untuk mendukung realisasi di lapangan, Pertamina tetap mengimbau konsumen untuk menimbang LPG setiap kali melakukan pembelian tabung gas langsung ke pangkalan resmi agen.

Jika memang dirasa kurang dari ketentuan yang seharusnya, konsumen bisa melakukan penukaran di pangkalan tersebut. “Dan pastikan masih disegel,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya