Jogja
Kamis, 2 Maret 2017 - 09:55 WIB

DISTRIBUSI ELPIJI : Tabung Gas Melon Tidak Terisi Penuh, Ini Kata Dinas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian elpiji 3 kg di depo Pertamina (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Distribusi elpiji, bukan hanya harga yang dikeluhkan tetapi juga kapasitas riil gas.

Harianjogja.com, BANTUL — Di Bantul, muncul aduan konsumen menemukan tabung gas tiga kilogram [melon] yang tidak terisi penuh.

Advertisement

Baca juga : DISTRIBUSI ELPIJI : Muncul Aduan Tabung Gas Melon Tidak Penuh

Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Subiyanta Hadi menjelaskan belum menerima pengaduan adanya tabung gas melon yang isinya tak penuh. Sampai saat ini, kata dia, komplain terkaitan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia memperkirakan tidak ada kasus tabung gas melon yang kurang berat atau tidak terisi penuh.

Advertisement

Ketika dimintai konfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul Subiyanta Hadi menjelaskan belum menerima pengaduan adanya tabung gas melon yang isinya tak penuh. Sampai saat ini, kata dia, komplain terkaitan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia memperkirakan tidak ada kasus tabung gas melon yang kurang berat atau tidak terisi penuh.

“Kalau memang ada, hal ini sudah masuk perkara pidana, jika ada kecurangan yang mengurus (menindak) adalah kepolisian,” imbuh dia, Rabu (1/3/2017).

Dalam pandangannya, dinas selama ini rutin mengawasi peredaran tabung gas di Bantul, namun hanya sampai ke pangkalan, tidak sampai ke pengecer.

Advertisement

“Apalagi pengawasan Pertamina sangat ketat, kami yakin tidak ada kecurangan. Tapi kalau sudah di agen, kami juga tidak bisa memastikan apakah masih terisi penuh atau tidak, kan sudah berpindah tangan,” ujarnya.Kembalikan & Tukar

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta Siswanto mengatakan, kejadian tabung gas melon yang tidak penuh ketika sampai di tangan konsumen, memang bisa saja terjadi. Hanya saja, mereka bisa mengembalikannya dan menukarnya ke pangkalan atau agen.

Penyelesaian masalah juga tergantung dari konsumen, apakah mereka ingin menindaklanjutinya, atau mereka tidak mau repot-repot menukar. Dengan prinsip ‘daripada tidak dapat gas’.

Advertisement

Namun Siswanto tak dapat berkomentar banyak, apabila pembelian dilakukan pengecer.

“Semestinya bilang ke pengecer kala maunya diberikan tabung yang terisi penuh, hanya masalahnya apakah pengecer memiliki timbangan untuk mengeceknya?,” kata dia.

Ia menyebut, ada jumlah toleransi untuk isi tabung gas melon, bila berat total idealnya delapan kilogram, Hiswana masih bisa memaklumi apabila ada tabung gas yang dijual hanya seberat tujuh koma delapan kilogram. Kembali lagi ia menegaskan, konsumen harus tetap mengecek dan berupaya memilih tabung yang berat bersih delapan kilogram.

Advertisement

Ditanyai soal pengawasan Hiswana, ia menyatakan hanya sampai ke pangkalan. Sehingga ia mengimbau masyarakat agar lebih baik membeli tabung gas melon di pangkalan, yang memiliki timbangan dan jelas ukurannya.

Siswanto menyatakan Hiswana langsung menindak pangkalan yang nakal atau tidak mendistribusikan tabung melon dengan benar, bahkan mencabut izinnya.

“Tidak usahlah pakai surat peringatan, langsung saja. Di kontraknya sudah seperti itu,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif