Jogja
Rabu, 6 Juli 2016 - 01:20 WIB

DISTRIBUSI ELPIJI : Ups, Penambahan Kuota Gas Melon Setelah Lebaran

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan PT Patra Laras (kanan) menyiapkan tabung gas melon yang akan dijual saat berlangsung operasi pasar gas elpiji 3 kg di Balaidesa Gawanan, Colomadu, Karanganyar, Jumat (15/5/2015). (Eni Widiastuti/JIBI/Solopos)

Distribusi elpiji untuk lebaran masih susah diakses warga.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Distribusi elpiji tiga kilogram dikeluhkan warga hingga dua hari menjelang Lebaran. Diduga, kelangkaan ini disebabkan tingginya permintaan gas tanpa dibarengi dengan peningkatan persediaan.

Advertisement

Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Muhtarom Asrorie mengatakan telah melakukan pantauan kelangkaan gas melon pada pekan lalu. Adapun, penambahan kuota baru akan dilakukan paska-lebaran sesuai koordinasi DPRD dengan Pertamina dan dinas terkait.

Lebih lanjut, dewan juga meminta dilakukan pembinaan dan pengawasan distribusi hingga ke tingkat pengecer. Pasalnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas hijau tersebut di pangkalan seharusnya hanya Rp15.500 per buah. Karena itu, pengawasan diperlukan untuk mengantisipasi permainan harga dan stok gas di pasaran.

Menurut Pemilik pangkalan gas di Wates, Wahyu Kurniawati, kelangkaan gas yang telah terjadi sejak dua bulan terakhir disebabkan peningkatan kebutuhan yang naik drastis. Wahyu biasanya mendapatkan pasokan selama seminggu sekali dengan jumlah 160 tabung. Meski mengatakan ada kabar peningkatan jumlah gas, tetapi Wahyu mengaku sejauh ini belum melihat perubahan apapun.

Advertisement

Tabung gas ini biasanya dijual dengan harga Rp16.500 per buah. Namun, setelah sampai di pengecer dijual dengan harga Rp24.000. Wahyu mengatakan memang ada pengecer yang menjual gas melon dengan harga lebih murah pasti tetap di atas harga Rp20.000.

Kebutuhan gas yang meningkat tajam selama bulan Ramadan disebabkan banyaknya pedagang atau warung baru yang buka. Selain itu, tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi secara tidak langsung juga memberikan dampak pada penggunaan gas. Pemilik warung yang biasanya membeli sebanyak 3 tabung pun naik menjadi tujuh tabung selama bulan puasa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif