SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pendistribusian beras untuk rakyat miskin daerah (Raskinda) di Kulonprogo terancam tidak tersalur tepat waktu.

Penyebabnya, belum semua desa menyerahkan hasil pencermatan data rumah tangga sasaran (RTS) di seluruh desa. Padahal penerima manfaat raskinda jumlahnya mencapai 43.021 kepala keluarga.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Kepala Seksi Bina Kesejahteraan Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja Kulonprogo, Untung Sugiantoro mengatakan, awalnya pencermatan ditarget akan selesai 10 Januari lalu. Namun sayangnya hingga saat ini dari 88 desa baru ada 12 desa yang menyerahkan hasil pencermatannya.

“Kami khawatir proses penyaluran beras miskin pun harus mundur, karena raskin tidak akan disalurkan sebelum data penerima valid,” kata Untung kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Untung menambahkan, dari hasil pencermatan sementara banyak ditemukan penerima yang sudah tidak sesuai. Misalnya, lanjut dia, di Desa Nomporejo, dari kuota 186 ditemukan 70 KK tidak layak menerima karena ekonomi sudah lebih baik

“Data penerima yang tidak valid ini akan diganti dengan nama baru yang layak menerima dan diputuskan berdasar musyawarah desa,” tambahnya.

Sementara program Raskinda ini merupakan upaya Pemkab Kulonprogo untuk mencukupi sendiri kebutuhan bantuan beras kepada warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo beberapa waktu lalu sudah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bulog.

Dengan Raskinda, Hasto meyakini kualitas beras yang diterima warga jauh lebih baik karena jelas beras berasal dari lokal Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya