SOLOPOS.COM - Pohon tumbang di Sleman (Dok BPBD Sleman)

Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Sleman, Sabtu (20/1/2018)

Harianjogja.com, SLEMAN– Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Sleman, Sabtu (20/1/2018). Dampaknya sejumlah pohon tumbang.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, pohon Duku berdiameter 40cm dan Pohon Kantil berdiameter 20cm tumbang menimpa atap dapur milik Suharti, 60, warga Besalen, RT04/RW02, Glagaharjo, Cangkringan. Akibatnya, atap rumah berisi tiga KK dan enam jiwa tersebut rusak ringan. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB akibat hujan dan angin yang melanda kawasan Cangkringan.

“Selain itu, pohon rambutan dan pohon durian berdiameter 20cm sempal menimpa jaringan listrik di Dusun Guling 3/32 Argomulyo Cangkringan. Tidak korban jiwa dari kedua peristiwa itu,” katanya, Sabtu (20/1/2018).

Dia menghimbau agar selama puncak musim hujan ini masyarakat mewaspadai potensi angin kencang, banjir, genangan maupun longsor. Terutama masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan longsor. Seperti di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng dan pegunungan.

Jumat (19/1/2018) kemarin, lanjutnya setidaknya terdapat sejumlah pohon yang tumbang. Seperti Pohon Sono Jowo berdiameter 60cm di Nogosaren RT 22 RW 06 Nogoterto Gamping, sebelah Utara perempatan Demak Ijo dan dua pohon melinjo berdiameter 25cm di depan pos induk Parel milik Bayu warga Jetis 4 RT01 RW07 Sidoagung Godean.

Pohon tumbang berdiameter 30cm juga menimpa gudang Masjid Al-Huda, Gangsiran 1/15 Banyurejo, Tempel. “Penyebabnya juga sama. Kejadiannya sekitar pukul 13.00 WIB,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kelompok Data dan Informasi  Staklim BMKG Jogja Djoko Budiyono mengingatkan adanya potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang terjadi di periode pertengahan hingga akhir Januari ini. Pada periode ini, curah hujan masuk kategori tinggi, berkisar hingga mencapai 200 mm perdasarian. “Frekuensi hujan dapat disertai dengan petir dan angin kencang terutama sore hingga malam hari,” katanya, Jumat (19/1/2018).

Beberapa tekanan rendah terjadi di selatan equator, menyebabkan terjadinya belokan angin di sekitar Pulau Jawa. Kondisi tersebut menyumbang terbentuknya awan-awan hujan di DIY. Munculnya tekanan rendah ini juga memicu pergerakan angin monsoon Asia menjadi lebih kuat masuk wilayah hingga selatan equator.

Dikarenakan puncak musim hujan, maka sebagian besar DIY diprediksi hujan dalam kategorinya sedang hingga lebat antara 30 hingga 70 mm perhari. “Untuk tinggi gelombang di pesisir Selatan Jogja mencapai empat meter,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya