SOLOPOS.COM - Sejumlah anak tengah asik menggambar di bawah jembatan Siluk, Selopamioro, Imogiri, Minggu (17/12/2017). (Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo)

Pasca banjir Jembatan Edukasi Siluk yang diterjang luapan Sungai Oyo kembali bangkit lagi

Harianjogja.com, BANTUL- Pasca banjir Jembatan Edukasi Siluk yang diterjang luapan Sungai Oyo kembali bangkit lagi. Semangat mengedukasi warga untuk menghilangkan pemikiran ataupun kebiasaan membuang sampah di sekitaran sungai oleh para pemuda Siluk coba digelorakan kembali.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Tidak hanya semangat pengelolaan sampah, kolong jembatan yang biasa dilihat orang sebagai tempat yang kumuh, kembali disulap sejumlah pemuda yang masih peduli akan dunia pendidikan anak. Tidak mau terpuruk pasca banjir Kuat salah satu pendiri jembatan edukasi Siluk itu mengatakan aktivitas pendidikan harus kembali seperti dulu lagi di jembatan edukasi.

“Harus segera bangkit kembali dan ada kegiatan, kalau tidak terlena musibah terus,” kata Kuat.

Beberapa meja, tikar dan beberapa alat pendukung pendidikan lainnya pun terpaksa harus diikhlaskan oleh para pengelola jembatan edukasi. Beruntungnya buku-buku koleksi masih dapat diselamtakan oleh salah satu pendiri jembatan Siluk itu.

Sempat tidak mengira hujan Selasa (28/11/2017) bakal meluluhlantahkan jembatan edukasi yang baru berusia setengah tahun itu. Sedikit mengenang awal pembangunan jembatan edukasi Siluk, berdiri dari sampah-sampah yang dikumpulkan para pemuda selama satu tahun, dan dikelola dengan baik dan menghasilkan uang untuk biaya pembangunan tersebut kisaran Rp15 juta.

Semangat awal mendirikan itu juga menjadi pemicu Jembatan Edukasi Siluk, pertengahan Desember 2017 ini digelar kelas menggambar perdana maestro lukis Yuswantoro Adi. Dengan raut wajah gembira anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar, TK, bahkan PAUD, bisa kembali menggoreskan pastel warnanya dilembaran kertas gambar.

Dengan semangat Kuat dan 20an rekan pemudanya Jembatan Edukasi Siluk akan kembali mengefektifkan ruang baca di awal tahun mendatang dengan semangat yang lebih lagi pasca bencana.

Walaupun masih dengan dana swadaya, tanpa bantuan pemerintah. Kuat masih punya keinginan untuk membuat bioskop edukasi, dengan tidak lupa jadwal rutin yang telah ia buat yang dimana minggu pertama untuk kegiatan siswa SMP atau remaja belajar bahasa Inggris, diminggu ketiga untuk anak-anak belajar menggambar, di minggu ke tiga pengumpulan sampah untuk tetap bisa menghidupi ruang belajar itu dan di minggu ke empat untuk komunitas-komunitas umum.

Walaupun belum kembali normal seperti dulu, rak-rak dan buku belum kembali ditata harapan besar masih digantungkan dari kolong jembatan dipinggiran sungai yang hanya berukuran sekitar 15×10 meter itu. Harapan anak-anak dapat menjadi orang yang kreatif, mandiri, peduli dengan lingkungan sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya