Jogja
Selasa, 28 Januari 2014 - 12:09 WIB

Dituduh Membentak Warga, Kapolsek Semanu Minta Maaf

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Harianjogja.com, SEMANU—Sejumlah warga Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu bersitegang dengan polisi Polsek Semanu, Senin (27/1/2014).

Pasalnya, Kepala Polsek Semanu, Ajun Komisaris Polisi Riyanto, dianggap mengancam menutup tempat pencucian mobil milik warga gara-gara ditolak saat sang kapolsek berniat mencucikan mobil di usaha jasa itu.

Advertisement

Riyanto membantah mengancam dan membentak pemilik usaha jasa cuci mobil, Ratno, 40. Ada kesalahpahaman soal pernyataan penutupan usaha cuci mobil Ratno yang dilontarkan dia di lokasi kejadian.

“Ucapan saya itu bercanda. Jadi kalau cuci mobil belum siap melayani pelanggan sebaiknya ditutup dahulu biar orang tidak langsung masuk garasi cuci mobil,” ujarnya.

Riyanto mengaku langsung menemui sejumlah warga sebelum mereka menggeruduk polsek.

Advertisement

Dia juga menyampaikan permohonan maaf bila pernyataan dan tindakannya menyinggung warga. Seusai Riyanto meminta maaf, warga pun kembali membubarkan diri dari lokasi pencucian mobil.

Peristiwa bermula saat Riyanto hendak mencuci mobil di tempat pencucian mobil di Dusun Kranggan, Desa Ngeposari, sekitar pukul 06.30 WIB. Namun, Ratno menolak dengan alasan belum siap karena terlalu pagi.

Riyanto dikabarkan sempat membentak Ratno dan dua pegawai cuci mobil. Sambil meninggalkan lokasi, Riyanto mengancam akan menutup usaha cuci mobil tersebut.

Advertisement

Sukarini, kakak Ratno, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, polisi seharusnya melindungi bukan malah mengancam menutup usaha.

“Harusnya polisi melindungi masyarakat bukan mengancam menutup usaha,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif