Ditulung Malah Mentung! Pria Ini Hendak Perkosa Pemilik Warung di Kulonprogo

Solopos.com, KULONPROGO — Seorang pengusaha travel asal Bantul diduga melakukan upaya pemerkosaan kepada seroang penjual makanan di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum akan memperkosa, pelaku yang berinisial AL itu sempat ditolong korban dengan meminjami sepeda motor.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Muharomah Fajarini, mengatakan peristiwa percobaan pemerkosaan itu terjadi pada Jumat (20/1/2023). Waktu itu, pelaku yang merupakan pemilik usaha travel tersebut hendak menjemput tamunya di Yogyakarta International Airport (YIA). Sebelum menjemput tamunya itu, AL bersama kawannya menenggak minum-minuman keras.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Saat perjalanan menjemput tamu itu, ternyata mobil pelaku kehabisan bensin. Pelaku kemudian mampir ke warung makan milik korban yang lokasinya dekat dari tempat mobilnya berhenti.

“Kemudian pelaku masuk ke warung, bertemu dengan korban. Minta kepada korban untuk mengantarkan membeli bensin,” kata Fajarini saat konferensi pers, Selasa (7/3/2023).

Selanjutnya, korban menolong pelaku untuk mengantarkan membeli bahan bakar minyak (BBM) menggundakan sepeda motor. Saat itu, pelaku hanya membeli dua botol berisi dua liter bensin.

Setelah itu, pelaku menuangkan BBM itu ke dalam tangki mobil. Pelaku sempat masuk ke dalam warung untuk membeli es teh dan bertukar nomor handphone kepada korban.

“Setelah itu pelaku pamit, masuk ke mobil. Namun ia melihat jarum [indikator] bensin tidak naik. Lalu [pelaku] masuk lagi ke warung korban minta tolong korban untuk mengantarkan lagi,” terangnya.

Namun, saat itu korban enggan mengantarkan pelaku untuk membeli bensi lagi. Sebagai gantinya, korban dengan baik hati meminjamkan motornya kepada pelaku untuk membeli BBM eceran sendiri.

“Dipersilakan korban, untuk beli sendiri. Akhirnya pelaku ini sendirian pinjam motor dari korban untuk beli bensin lagi, dua liter lagi,” ujar dia.

Setibanya membeli bensin, saat hendak mengembalikan kontak motor korban, terlintas hasrat pelaku untuk melakukan tindakan pemerkosaan kepada korban. Hingga akhirnya korban didorong pelaku.

Korban yang mendapatkan perlakuan seperti itu lantas berteriak minta tolong. Akan tetapi pelaku mengancam korban.

“Korban ini berteriak minta tolong tetapi diancam dengan tatapan mata melotot. Penuh ancaman kepada korban,” ujarnya.

Ketika pelaku melepaskan cengkeramannya, korban berhasil melawan dan berlari keluar. Korban berlari ke warung lain di sekitar lokasi.

Saat korban berlari, pelaku tidak lantas kabur. Dia masih sempat mencari kontak motor korban untuk dibawa mencari BBM lagi. Kemudian kembali lagi, beli bensin dua liter dan dimasukkan ke tangki mobil.

“Kunci kemudian dikembalikan ke warung tersebut tanpa pemilik warung atau korban berada di situ. Kemudian dia [pelaku] menuju bandara,” terangnya.

Atas kejadian itu, korban melaporkan upaya pemerkosaan tersebut ke Polsek Panjatan. Selanjutnya, petugas kepolisian memburu pelaku.

Pelaku ditangkap di rumahnya di Imogiri, Kabupaten Bantul. Barang bukti satu buah ponsel Galaxy J7 dan satu buah kemeja motif kotak-kotak yang dipakai pelaku saat melakukan kejahatan diamankan kepolisian.

“Saat ini pelaku telah kami lakukan penanganan di Polres Kulonprogo. Atas kejahatan yang dilakukan kami kenakan yang bersangkutan Pasal 289 KUHP atau 285 KUHP Jo 53 KUHP dengan ancaman sembilan tahun penjara,” tegasnya.

Kepada wartawan, AL mengaku aksi nekatnya itu ia lakukan karena terpengaruh minuman keras. Dia mengaku lupa sejumlah detail kejadian lantaran mabuk.

Bahkan dia menyebutkan dirinya tidak ingat tindakan apa saja yang ia lakukan kepada korban. Namun, dia mengakui mobil yang ia bawa betul-betul kehabisan bensin, bukan modus atau pura-pura dan baru pertama kali ke warung itu.

Selain itu AL menyatakan bahwa tindakan pelecehan ini baru pertama kali ia lakukan. Padahal AL sendiri telah berkeluarga. “Saya enggak ada niat,” ujarnya.