Jogja
Selasa, 15 Agustus 2017 - 17:20 WIB

DIY Bakal Dilewati 10 Kilometer Jalan Tol Bawen - Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Tol Bawen-Jogja terus dikaji

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah pastikan pembangunan tol di DIY sepanjang 8-10 kilometer. Jalan tol itu merupakan bagian dari proyek besar pemerintah pusat terkait pembangunan jalan tol Jogja-Bawen sepanjang 71,5 kilometer. Hingga kini pihak pemerintah pusat bersama pemerintah DIY masih terus melakukan kajian terkait hal tersebut.

Advertisement

Baca Juga : Sultan Tolak Jalan Tol, Bagaimana Nasib Jalan Menuju Bandara Kulonprogo?

Deputi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Menko Perekonomian Wahyu Utomo menjelaskan kajian tersebut akan dilakukannya hingga akhir tahun 2017. Dengan begitu, pembangunan fisik akan bisa dilakukannya pada 2018 mendatang.

Seperti diketahui, pembangunan tol Jogja-Bawen itu merupakan satu dari ratusan proyek prioritas dan strategis nasional yang termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Sementara untuk nilai investasinya, jika mengacu pada perhitungan investasi per kilometernya yang mencapai Rp100 miliar, maka nilai investasi total proyek tersebut mencapai Rp10,72 triliun.

Advertisement

Itulah sebabnya, ia membantah jika jalan tol itu sengaja dibangun dengan alasan dibangunnya New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo. Jalan tol itu diakuinya merupakan percabangan dari jalan Trans Jawa, tepatnya di ruas jalan tol Solo menuju ke Surabaya.

Wahyu menambahkan tak hanya terkait rute jalan tol, kajian yang dilakukannya bersama pemerintah DIY juga terkait analisis dampak sosial dan lingkungannya. Selain mengantisipasi faktor sosial, pihaknya juga berupaya untuk cermat memilih jenis jalan yang akan dibangun di wilayah DIY nantinya.

“Apakah itu at grade [di atas tanah], ataukah elevated [melayang]. Semua harus kami pertimbangan dampak sosial dan materiilnya. Intinya jangan sampai merusak tata ruang yang sudah ada,” katanya saat ditemui usai pertemuan dengan Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan, Selasa (15/8/2017).

Advertisement

Diakuinya, sebuah jalan tol memang idealnya tertutup. Namun hal itu tergantung dari skala kebutuhan dan kontur geografi wilayah yang dilewati jalan tersebut. Oleh karena itulah, kendati tertutup, jalan tol yang melintasi DIY akan memiliki jalur-jalur potongan yang menjadi akses bagi kendaraan untuk masuk ke dalam kota.

“Dengan begitu, masyarakat sekitar tol tetap dapat menikmati dampak ekonomisnya. Hanya saja, titik potongannya di mana saja, ini yang masih kami kaji,” cetusnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif