Jogja
Minggu, 29 Desember 2013 - 20:40 WIB

DKP Bantul Sulit Kendalikan Pemburu Ikan dengan Setrum dan Racun

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen ikan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kesulitan mengendalikan maraknya penangkapan ikan dengan setrum maupun racun.

Padahal, menurut Kepala Bidang Bina Usaha dan Pengawasan Pengendalian DKP Bantul, Yuswarseno, tindakan tersebut menjadi faktor utama yang menghambat perkembangbiakan dan populasi ikan.

Advertisement

“Kami masih kesulitan untuk menangani masyarakat yang menangkap dengan setrum maupun racun, karena biasanya melakukannya saat malam hari, padahal kegiatan itu bisa mengakibatkan ikan kecil pada mati,” katanya, Minggu (29/12/2013).

Sepanjang 2013, DKP telah menebar sebanyak 251.000 bibit berbagai jenis ikan di perairan umum wilayah setempat.

Oleh sebab itu, kata dia pihaknya mulai membentuk kelompok pengawas masyarakat (pokwasmas) dengan melibatkan masyarakat kawasan perairan umum tersebut, dengan harapan bisa menjaga dan turut mencegah maraknya penangkapan ikan dengan setrum dan racun.

Advertisement

“Kami sangat terbantu dengan adanya pokwasmas, karena setidaknya bisa meminimalisir kegiatan penyetruman ikan. Bahkan di sejumlah tempat kami pasang papan larangan. Boleh menangkap ikan tapi dengan memancing,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif