SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok Harian Jogja)
WATES-Anggota Komisi II DPRD Kulonprogo kembali angkat koper untuk kunjungan kerja (kunker). Mereka bertolak ke Kutai Kartanegara Kalimantan Timur untuk mempelajari soal pertambangan.
Dihubungi Rabu (3/10/2012), Ketua DPRD Kulonprogo, Yuliardi, yang memimpin rombongan Komisi II, di wilayah Kulonprogo juga terdapat berbagai potensi tambang. Mulai dari tambang bahan galian golongan C batu andesit, batu marmer, hingga potensi tambang mangan dan potensi tambang emas. Selain itu juga ada rencana penambangan pasir besi yang saat ini pilot plant-nya sudah berjalan.
Meski demikian potensi tambang Kulonprogo belum digarap maksimal. Dari sisi Pendapatan Daerah, kata Yuliardi, Kulonprogo juga masih kecil, hanya seperlima dari Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Sehingga Komisi II DPRD Kulonprogo sangat konsen dalam rangka pengelolaan keuangan daerah dari sisi PAD [Pendapatan Asli Daerah]. Banyak potensi pertambangan yang perlu kami kelola, sehingga kami perlu sharing dan ada sesuatu yang digali dari sini untuk kami manfaatkan, katanya.
Menyitir perkataan Plt Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Guntur Yuliardi menceritakan Kukar memiliki wilayah geografis yang 61 persennya masih berupa kawasan hutan. Potensi sumber daya alam (SDA) terdapat berbagai jenis bahan tambang golongan A, B, dan C, seperti migas, batubara, emas, dan besi.
Ketua Komisi II DPRD Kulonprogo, Yusron Martofa, mengatakan, hasil studi referensi dari kunjungan tersebut akan dibawa untuk diadopsi di Kulonprogo terkait regulasi Perda yang terkait dengan pertambangan juga dalam hal pengelolaan dan pengendalian hutan. Menurutnya, pengelolaan pertambangan di Kulonprogo masih perlu banyak pembenahan dan perbaikan, seperti terjadinya kebocoran pajak.