SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA- Rany Widayati, Wakil Ketua Panitia Khusus Tata Tertib (Pansus Tatib) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku tidak tersindir dengan pesan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono tentang pembelahan politik di lembaga tersebut.

Nuansa ini sebelumnya tersirat pada pembahasan tata tertib oleh Pansus di DPRD DIY tiga hari lalu. Koalisi Merah Putih meminta penghapusan kata diupayakan sama dalam legal drafting tatib pasal 53 ayat (8) dihapuskan untuk penempatan anggota fraksi dihapuskan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

KMP meminta agar fraksi dapat mengirimkan angotanya secara merata. PDIP melihat itu sebagai gelagat untuk menghabisi koalisinya untuk tidak menduduki pimpinan di komisi- komisi.

Dengan dihapusnya kata diupayakan sama, PDIP pemeroleh suara terbanyak di DPRD DIY tidak bisa memblok di beberap komisi.

Pemilihan pimpinan dari dan oleh anggota dengan berakhir voting mempersempit peluang koalisi dari PDIP. Di DPRD DIY, koalisi PDIP atau Koalisi Indonesia Hebat hanya 22 kursi dari total 55 kursi.

Sultan berharap pembuatan tatib dan alkap selanjutnya tidak menghambat proses legislasi di DPRD DIY. Ia mencatat, peraturan daerah yang perlu segera disahkan adalah APBD perubahan 2014 paling lambat pada akhir Oktober.

Selain itu juga lima peraturan daerah istimewa (perdais). Dua perdais mengenai kelembagaan dan pengisian jabatan sebelumnya telah dibahas pada anggota DPRD DIY periode 2009-2014, namun batal disahkan karena alotnya persetujuan nomenkelatur penyebutan Pemerintah Daerah DIY.

Rany Widayati mengklaim, perjuangan penghapusan kata diupayakan sama semata agar terjadi komposisi anggota yang seimbang di tiap komisi. Ambil contoh di Komisi A jumlah anggotanya berjumlah 10, sedangkan Komisi C ada 15 orang.

Karenanya ia mengaku tidak tersindir dengan pernyataan dari gubernur tersebut. Kendati begitu politikus Golkar itu berjanji tak akan melakukan pembelahan politik di DPRD DIY.

“Kami akan mengutamakan kepentingan rakyat, karena itu sumpah jabatan kami. 20 Oktober ini, tatib Pansus kami target sudah selesai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya