SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA—Kalangan fraksi DPRD DIY memandang nota keuangan RAPBD DIY 2013 yang disampaikan Gubernur kurang optimistis. Pendapatan daerah yang diproyeksikan Rp2,112 triliun dinilai masih terlalu rendah.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut rencana pendapatan itu memang lebih besar dibandingkatn target pendapatan APBD murni 2012 sebesar Rp1,935 triliun. Sehingga mengalami kenaikan Rp176,955 miliare atau naik 9,14%.

“Peningkatan ini patut diapresiasi, namun yang perlu dikritisi pendapatan daerah tersebut masih rendah yang semestinya rmasih bisa ditingkatkan dari optimalisasi aset daerah, maupun peningkatan kinerja BUMD,” ujar juru bicara PKB, Dyah Isti Narmiyati dalam Rapur Pandangan Umum Fraksi atas Raperda APBD 2013 di DPRD DIY, Rabu (10/10/2012).

Demikian juga dengan prediksi PAD yang bersumber dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp36,328 miliare, hanya mengalami kenaikan Rp4,464 miliare dari tahun 2012. PAN memprediksi bahwa kenaikan itu hanay berasal dari kenaikan deviden Bank BPD dan laba BUKP. Sedangkan BUMD lain seperti PT AMI dan PD Tarumartani belum dijelaskan.

Partai Golkar juga menyoroti belanja daerah tersebut komposisi belanja langsung 60,53 persen dan belanja tidak langsung Rp39,47 persen. Dinilai cukup bagus karena belanja langsung lebih besar mencerminkan APBD sebagai belanja publik. Tapi kalau dilihat konfigurasi jenis belanjanya ternyata didominasi untuk belanja pegawai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya