Jogja
Senin, 28 Juni 2021 - 14:20 WIB

Dua Bidan Terpapar Covid-19, Layanan Persalinan di Puskesmas Ini Ditutup

Catur Dwi Janati - Harianjogja.com  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puskesmas Pleret, Bantul, untuk sementara tak melayani persalinan lantaran ada dua bidan yang positif Covid-19. (istimewa)

Solopos.com, BANTUL -- Sejumlah bidan di Puskesmas Pleret, Kabupaten Bantul, terpapar Covid-19. Akibatnya, layanan persalinan di puskesmas tersebut ditutup sementara.

Kepala Puskesmas Pleret, Erni Rochmawati, menerangkan ada dua bidan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Erni yang dihubungi pada Senin (28/6) menyebutkan pihaknya belum mengetahui asal sumber paparan. "Karena kalau sesama teman tidak ada. Itu dua [bidan] kasusnya tidak berhubungan," tuturnya.

Advertisement

"Sesama bidan, tetapi satu bidan banyak yang ke vaksinasi. Dan dua orang itu dari pelacakan tidak ada kontak erat," tambahnya.

Penutupan layanan persalinan di Puskesmas Pleret sudah dilakukan sejak Minggu (27/6/2021). "Kami tutupnya yang persalinan saja. Yang untuk rawat jalan dan kegiatan vaksinasi tetap jalan," ujarnya.

Proses tracing segera dilakukan puskesmas terhadap kontak erat dari kedua bidan yang terpapar. "Ada enam orang bidan [kontak erat] kan kalau untuk membuka persalinan tidak memungkinkan. Enam orang kontak erat itu harus kami karantina," imbuhnya.

Advertisement

"Kemudian sesuai waktu kontak erat nanti kita cek usap. Nanti kalau hasilnya aman, baru bisa masuk. Daripada nanti kita tetap masukkan nanti hasilnya tetap positif," terangnya.

Erni menyebutkan kontak erat dari pasien tidak ada karena tim nakes selalu menggunakan APD lengkap. "Kontak itu adalah rekan-rekan yang jaga malam, jaga sore itu satu sif. Karena saat sif itu tidak ada pasien persalinan. Jadi insyallah untuk pasien, aman lah," tandasnya.

Baca Juga: Gempa di Gunungkidul Picu Aktivitas Vulkanik Merapi? Ini Kata BPPTG

Advertisement

Ditegaskan Erni, penutupan puskesmas bakal dilakukan sampai kontak erat dipastikan negatif. "Paling terakhir kontak nanti hari Jumat-Sabtu kami swab. Soalnya kalau kami buru-buru swab, waktu inkubasinya belum masuk nanti takutnya negatif palsu," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif