Jogja
Selasa, 23 Februari 2016 - 04:19 WIB

DUGAAN MALPRAKTIK BANTUL : Dinkes Mulai Lakukan Investigasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soginah saat dengan setia merawat Suparman. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Dugaan Malpraktik Bantul dialami seorang warga Bantul.

Harianjogja.com, BANTUL-Menanggapi persoalan dugaan malpraktik yang dialami oleh Suparman, warga Dusun Sakaran, Desa Wirokerten, Kecamatan Banguntapan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul segera mengambil tindakan. Mulai Senin (22/2/2016), pihak Dinkes Bantul akan menerjunkan personelnya untuk melakukan investigasi khusus.

Advertisement

Saat ditemui di kantornya, Kepala Dinkes Bantul Maya Sintowati Pandji mengaku belum mengambil keputusan apapun terkait dugaan malpraktik itu. Sebagai langkah awal, ia baru akan menerjunkan personel guna melakukan investigasi ke pihak-pihak terkait. Setidaknya ada dua pihak yang akan menjadi perhatian utamanya, yakni RS Rajawali Citra dan RS Nur Hidayah.

Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya memang tidak  pernah menemukan adanya persoalan apapun terkait dengan kesalahan prosedur pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RS Rajawali Citra. Sebagai salah satu rumah sakit bertipe D di Bantul, RS Rajawali Citra dinilainya cukup tertib dalam menjalankan pelayanannya.

“Buktinya, izin yang mereka ajukan sejak tahun 2008 silam, kami setuju. Itu artinya, persyaratan mendirikan RS pun sudah mereka penuhi,” kata Maya, Senin (22/2/2016) pagi.

Advertisement

Oleh karena itu, jika kini terjadi dugaan malpraktik, ia merasa perlu melakukan kroscek mendalam terlebih dahulu. Pasalnya, kasus dugaan malpraktik yang dialami oleh Suparman tersebut besar kemungkinan disebabkan oleh efek samping akibat pengonsumsian obat.

Dikatakannya, kondisi masing-masing pasien yang berbeda-beda mengakibatkan reaksi tubuh mereka terhadap obat yang dikonsumsi pun tak ada yang sama. Hal inilah yang besar kemungkinan dialami Suparman.

“Itulah sebabnya kami perlu kroscek dulu langsung ke lapangan. Terutama ke RS Nur Hidayah sebagai pihak yang merawat pasien pasca mengalami dugaan malpraktik itu,” tegas Maya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif